1.Dangkal telah berseberangan,
dalam telah keajukan. Telah diketahui benar bagaimana isi hatinya
(perangainya).
2.Belum diajun ‘lah tertarung.
Baru hendak melakukan sesuatu sudah mendapatkan halangan.
3.Belum diajun sudah tertarung.
Baru hendak melakukan sesuatu sudah mendapatkan halangan.
4.Muda diajun kikir diperbuat.
Orang yang mau bersuka ria, tetapi enggan mengeluarkan biaya.
5.Bak ajung berat sebelah.
Pertimbangan atau keputusan yang tidak adil.
6.Dari ajung turun ke sampan.
Mengundurkan diri dalam suatu jabatan.
7.Berakal ke lutut, berontak ke
empu kaki. Bertindak semuanya sendiri tanpa menghiraukan orang lain.
8.Lubuk akal tepian budi. Orang
pintar dan cerdik cendekia adalah tempat bertanya.
9.Akal akar berputar berpulas tak
patah. Orang yang pandai tak akan mudah terkalahkan dalam perdebatan.
10.Akal sebenar akal. Cara berpikir
dan bertindak yang benar.
11.Akal tidak sekali timbul. Tidak
ada sesuatu yang sempurna.
12.Akal tidak sekali datang,
pikiran tidak sekali timbul. Tiada sesuatu yang langsung sempurna.
13.Hidup berakal mati beriman.
Dalam mengerjakan sesuatu hendaklah memakai pengetahuan dan menggunakan akal
serta pikiran.
14.Bagai birah tak berakar. Kiasan
terhadap orang yang loyo dan malas pembawaannya.
15.Bagai mencari belalang berakar.
Perihal pekerjaan yang teramat sulit.
16.Akal akar berpulas tak patah.
Orang yang pandai tak akan mudah terkalahkan dalam perdebatan.
17.Kian lama kian berakar. Makin
lama makin berkuasa, makin lama makin kuat posisi atau keberadaannya.
18.Ke atas tak berpucuk, ke bawah
tak berakar, ke tengah-tengah digirik kumbang. Periihal kutukan atau sumpah
bagi yang tidak menepati janji, yaitu tidak selamat hidupnya bila melanggar
janji tersebut.
19.Kalau pandai mencencang akar,
mati lalu ke pucuknya. Bila pemimpinnya kalah, pengikutnya pun akan kalah juga.
20.Kalau pandai mencabut akar, layu
sampai ke ujungnya. Membasmi kejahatan sampai tuntas hingga ke akar-akarnya.