Rabu, 04 April 2018

PERTANYAAN DAN JAWABAN TENTANG HARI AKHIR


1.   
·         Pertanyaan 1
Kiamat terbagi menjadi dua yakni besar dan kecil. Menurut kalian apakah yang dapat dilakukan ketika menyikapi kiamat kecil di sekitar kita? Contohnya saja kematian.
·         Jawaban 1
Kematian adalah kepastian. Betapa banyak berita kematian yang sampai di telinga kita, mungkin mengkabarkan bahwa tetangga kita, kerabat kita, saudara kita atau teman kita telah meninggal dunia, menghadap Allah Ta’ala. Akan tetapi betapa sedikit dari diri kita yang mampu mengambil pelajaran dari kenyataan tersebut. Kita tidak memungkiri bahwa datangnya kematian itu adalah pasti. Tidak ada manusia yang hidup abadi. Realita telah membuktikannya. Allah Ta’ala telah berfirman.
Dan hal yang dapat kita lakukan dalam menyikapi hal tersebut adalah :
1.Bersegera dalam bertaubat
Sudah dapat dipastikan bahwa manusia adalah makhluk yang banyak dosa dan kemaksiatan. Seorang manusia yang banyak mengingat kematian, dirinya sadar bahwa kematian senantiasa mengintai. Dia tidak ingin menghadap Allah Ta’ala dengan membawa setumpuk dosa yang akan mendatangkan kemurkaan Allah Ta’ala. Dia akan sesegera mungkin bertaubat atas dosa dan kesalahannya, kembali kepada Allah Ta’ala. Allah telah berfirman,
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah bagi orang-orang yang mengerjakan keburukan dikarenakan kebodohannya, kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima taubatnya oleh Allah, dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana” (QS. An Nisa : 17)
Maksud dari berbuat keburukan karena kebodohan dalam ayat di atas, bukanlah kebodohan seorang yang tidak mengetahui sama sekali bahwa apa yang dia kerjakan merupakan sebuah keburukan. Orang yang berbuat buruk dan tidak mengetahui sama sekali tidak akan dihukum oleh Allah. Akan tetapi yang dimaksud kebodohan di sini adalah seseorang yang mengetahui bahwa apa yang dia lakukan adalah keburukan, namun dia tetap saja melakukannya lantaran dirinya dikuasai oleh hawa nafsu. Inilah makna kebodohan dalam ayat di atas.
2.Giat dan semangat dalam beribadah kepada Allah
Seorang yang banyak mengingat kematian, akan senantiasa memanfaatkan waktunya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Jadilah engkau di dunia ini bagaikan seorang yang asing atau seorang yang sedang menempuh perjalanan yang jauh”, mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, lantas Abdullah ibnu Umar berkata, “Jika engkau berada di sore hari jangan engkau tunggu datangnya pagi hari, jika engkau berada di pagi hari jangan engkau tunggu datangnya sore hari, pergunakanlah waktu sehatmu (dalam ketaatan kepada Allah) sebelum datangnya waktu sakitmu, dan pergunakanlah waktu hidupmu sebelum kematian datang menjemputmu.” (HR. Bukhari)
3.Rasa qana’ah di dalam hati
Allah Ta’ala akan menanamkan rasa qana’ah di dalam hati seseorang yang banyak mengingat kematian. Rasa qana’ah yang membuat seseorang merasa cukup terhadap setiap pemberian Allah Ta’ala, bagaimanapun dan berapapun pemberian Allah.
Seseorang yang banyak mengingat kematian, meyakini bahwa segala pemberian Allah dari perbendaharaan dunia adalah titipan dari Allah. Seluruhnya akan diambil kembali oleh Allah, dan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Ta’ala atas seluruh pemberian tersebut.
·         Pertanyaan 2
Selanjutnya, saat kiamat dikatakan bahwa orang-orang kafir masih hidup. Kemudian juga dikatakan datangnya Imam Mahdi maupun Nabi Isa as. Dalam jangka waktu tersebut saya mendengar adanya waktu tenang. Lantas bagaimanakah nasib orang yang masih hidup pada waktu tenang tersebut ketika agamanya sudah diluruskan oleh nabi Isa? Apakah taubatnya diterima?
·         Jawaban 2
Pertama, harus diketahui dulu apa itu masa tenang. Masa aman/tenang ini mulai terjadi di akhir masa kehidupan Nabi Isa dan Imam Mahdi, yaitu setelah Nabi Isa menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti dan melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian (hibah). Kemudian Nabi Isa memadamkan segala sebab peperangan, dan manusia akan hidup dalam suatu masa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Maka terhapuslah rasa iri, dengki dan permusuhan, setiap binatang berbisa tidak lagi berbisa, hingga seorang anak yang memasukkan tangannya ke mulut ular akan merasa aman, serigala yang bersama domba tidak akan menerkam, binatang buas seperti singa dan lainnya akan menjadi jinak, bumi akan menebarkan keberkahan dan menurunkan kebaikannya.
Lantas pada saat itu apakah masih diterima taubat dari seorang hamba-Nya? Jawabannya adalah masih. Mengapa? Menurut firman Allah dalam Q.S Al An’am : 158
يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا
“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya” [QS. Al-An’am : 158].
Ini menunjukkan bahwa pintu-pintu taubat masih dibuka hingga datangnya salah satu tanda-tanda datangnya kiamat besar yaitu terbitnya matahari dari barat seperti hadist rasulullah yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.
Rasulullah tidak menjelaskan tentang urut-urutan datangnya hari kiamat secara mendetail tapi beliau memberi penggambaran yang cukup jelas bahwa tertutupnya pintu taubat itu terjadi sesaat setelah matahari terbit dari barat. Sehingga pada saat kedatangan nabi Isa as dan Imam Mahdi (pada masa-masa tenang) masih belum terjadi salah satu tanda-tanda kiamat besar berupa terbitnya matahari dari barat dan pintu taubat masih dibuka bagi para mukmin yang ingin bertaubat.
2.      
·         Pertanyaan
Bagaimanakah proses kemunculan dajjal? Dan kiranya apa saja hal yang menyangkut datangnya dajjal tersebut?
·         Jawaban
Dajjal diyakini merupakan seorang manusia yang sudah hidup sejak zaman nabi Ibrahim dan karena Allah menangguhkan ajalnya (seperti halnya Iblis) ia tetap masih hidup hingga saat ini, dipenjarakan di sebuah tempat yang masih menjadi misteri.
Dalam beberapa hadist dijelaskan bahwa asal usul dajjal adalah seorang keturunan Yahudi.Ia lahir dari orang tua yang postur tubuhnya tinggi gemuk dengan hidung sangat mancung menyerupai paruh burung. Secara lebih lengkap, Imam Al Barzanji juga pernah menyebut jika asal usul moyang dajjal adalah seorang dukun Yahudi (Syaqq) yang kawin dengan wanita dari keturunan jin. Moyang dajjal ini hidup di zaman Nabi Sulaiman AS. Oleh nabi Sulaiman, si moyang dajjal dan istrinya yang berasal dari golongan jin disebutkan sempat dipenjarakan dan ditangkap karena ulahnya dalam merusak akidah umat. Adapun terlepas dari pendapat Imam Al-Barzanji tersebut, asal usul dajjal hingga kini tetap saja masih misterius, mengingat sumber referensi dan hadist yang membahas hal ini memang sangat terbatas.
Ciri-ciri dajjal dalam sebuah hadist sahih yang diriwayatkan oleh Muslim menyebut bahwa Rasulullah pernah bersabda jika dajjal merupakan orang yang memiliki ciri-ciri mata kirinya buta, rambutnya lebat dan keriting, tampak selalu awet muda, badannya besar agak kemerahan sehingga jika dilihat dari belakang ia seolah-olah tampak seperti dahan kayu yang rimbun. Sedangkan dalam hadist At-Tabrani, ciri-ciri dajjal yang paling kentara disebutkan terletak pada mata dan dahinya. Mata kiri dajjal buta, sedangkan mata kanannya tertonjol keluar, berwarna kehijauan, dan berkelip-kelip laksana bintang gemintang. Adapun pada dahi dajjal juga terdapat susunan huruf Kaf-Fa-Ro yang jika di sambung akan membentuk kata “Kafir”. Tulisan pada dahi dajjal ini hanya dapat dilihat dan dibaca oleh orang-orang yang memang benar-benar murni keislamannya. Dajjal tidak akan pernah bisa lepas dari penjara yang ada karena selain dirantai, ia juga dijaga oleh seekor binatang besar bernama Al-Jassasah. Ia baru akan lepas dari penjara dan keluar dari pulau tersebut jika Allah sudah menghendakinya. Dajjal akan bebas pada sebuah masa yang sudah sangat dekat dengan kehadiran hari akhir yang dijanjikan. Karena pulau yang disebutkan menjadi penjara dajjal berada di belahan timur bumi (beberapa versi menyebutkan pulau tersebut terletak di sekitar India), maka dajjal pun akan muncul dari timur. Ia diizinkan oleh Allah untuk keluar dan menjelajah sekeliling dunia dan menyebarkan fitnah dan ajarannya. Ia akan melakukan tipu daya pada orang-orang yang hidup di zaman itu sehingga mereka mengakui bahwa dirinya adalah Tuhan. Orang yang kuat imannya akan berani menentang ajaran tersebut meski nyawanya dipertaruhkan, sedangkan bagi orang yang imannya lemah, ia akan menurut dan menjadi pendukung dan hamba dajjal. Dajjal dibekali dengan kekuatan yang luar biasa besar oleh Allah. Segala kesenangan hidup akan dikaruniakan kepadanya. Seluruh mahluk langit dan bumi akan tunduk pada perintahnya. Adapun dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sebelum kemunculan dajjal, manusia akan diuji dengan kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Kemarau ini membuat bahan pangan menjadi sangat langka sehingga musibah kelaparan merajalela di mana-mana. Di saat manusia tengah kelaparan dan membutuhkan pertolongan inilah, asal usul dajjal datang dengan membawa fitnahnya. Dajjal akan menunjukan kesaktiannya. Ia akan mendatangkan hujan dengan mudahnya. Ia akan menumbuhkan berbagai tanaman sebagai sumber makanan bagi para hambanya yang mengakui bahwa dirinya adalah Tuhan semesta alam. Mereka tetap tak akan mau mengakui dajjal sebagai Tuhannya hingga khusnul khotimah menjemput. Fitnah asal usul dajjal akan terus berlanjut pada masa 40 hari setelah kemunculannya pertama kali. Ia akan terus menguji keimanan manusia di akhir zaman hingga pemisah antara umat Islam sejati dan umat yang kafir benar-benar terlihat jelas.


·         Pertanyaan
Pernah dikatakan bahwa manusia ketika di padang mahsyar nanti bisa bertemu dengan orang yang diidolakannya. Lantas apakah hal tersebut benar? Dan jika iya apa ada dasarnya?

·         Jawaban
Menurut pengetahuan kami, suatu saat di padang mahsyar itu manusia tidak akan mengetahui siapapun yang ada di sekelilingnya bahkan walau itu saudaranya sendiri. Karena saat di padang mahsyar manusia hanya akan memikirkan dirinya sendiri dan tidak memikirkan orang lain. Mengenai pertanyaan tersebut, belum ditemukan jawaban pasti. Tetapi dalam kehidupan ini, kita tidak boleh terlali mengidolakan seseorang, sewajarnya saja. Karena idola umat islam yang sebenarnya itu adalah Nabi Muhammad SAW.

·         Pertanyaan
Sebelumnya dijelaskan bahwa jembatan as-sirat dapat dilalui bergantung amal masing-masing orang. Apakah amalan yang baik jaminan masuk surga? Padahal ada juga yang menyatakan bahwa manusia itu nanti awalnya akan masuk neraka terlebih dahulu.
·         Jawaban
Umat islam sesungguhnya "Tidak Masuk", melainkan hanya ”Mendatangi” (Melewati) neraka saja, ini bisa kita ketahui melalui hadist berikut ini :
-> Dari Abdullah bin Mas’ud mengatakan, bahwa;
Semua manusia akan melalui di atas “Ash-Shirath” ; yaitu titian ( Jembatan yang membatasi Neraka dan Surga) dan mereka mendatanginya itu ialah karena mereka akan berdiri di pinggir neraka, kemudian mereka lalulah ke atas shirath itu (berjalan diatas nya) masing-masing menurut amalan mereka:
Ada yang melaluinya laksana petir kencangnya,
ada yang laksana angin,
ada yang lalu laksana burung terbang,
ada yang lalu sekencang kuda berlari,
ada pula yang melaluinya sekencang unta berlari
dan ada juga melaluinya laksana seorang yang berjalan kaki saja,
sehingga pada akhirnya ada orang yang melalui titian itu, sedang nur (cahayanya) memancar dari empu jari kakinya: Dia melewati di atasnya, maka titian itu bergoyang-goyang dan titian itu seakan-akan hendak membuatnya jatuh, di sana berdiri banyak malaikat memegang cambuk berujungkan besi terjadi dari api untuk menangkap manusia.” Hadits ini dirawikan oleh Ibnu Abi Hatim. ‘
-> Di sebuah Hadis lain tersebut pula bahwa di kin kanan berdiri pula malaikat-malaikat yang selalu berdoa: “Allahumma sallim, sallim.” (Ya Tuhan, selamatkan, selamatkan).
Banyaklah hadits-hadits yang lain lagi tentang manusia akan melalui neraka dengan meniti di atas titian, atau mendatangi neraka atau memasuki neraka dan hasil kesimpulannya ialah bahwa siapa saja pun akan melaluinya.
Salah satu ayat dalam Al-Qur'an juga menjelaskan ;
“Kemudian itu akan Kami selamatkan orang-orang yang bertakwa.” (Qs 19:72).
Cepat dan lambatnya melalui titian ialah menurut amalannya tatkala di dunia.
Maka diberi syafa’atlah orang mu’min yang pernah terlanjur berdosa besar, dan memberikan syafa’at pula malaikat-malaikat, Nabi-nabi dan orang-orang yang beriman yang diizinkan Allah, sehingga banyaklah orang yang telah dibakar neraka yang dikeluarkan: Telah hangus seluruh dirinya, kecuali bekas sujud yang ada di keningnya:
Dan keluarnya dari neraka itupun menurut perhitungan kadar iman yang ada dalam hatinya.
Demikianlah berturut-turut, dikeluarkan orang-orang yang menurut kadar iman yang ada dalam hatinya. Lalu dikeluarkanlah lebih dahulu orang yang dalam hatinya ada iman sebesar uang dinar, demikianlah berturut-turut, kemudian itu dikeluarkan pula sampai orang yang lebih kecil lagi ukuran iman dalam hatinya, walaupun sebesar zarrah iman itu dalam hatinya. Kemudian sekali dikeluarkanlah orang yang pernah mengucapkan: La llaha Illallah, walaupun hanya sekali seumur hidupnya, dan walaupun tidak pernah dia berbuat baik.
Akhirnya tidaklah ada yang kekal dalam neraka lagi, kecuali orang yang memang ditentukan buat kekal, sebagaimana tersebut yang demikian itu di dalam Hadits-hadits yang shahih, diterima dari Rasulullah s.a.w.
Anas Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan dan di dalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan .” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits-hadits di atas menerangkan bahwa umat Islam nantinya akan masuk surga, hanya saja tidak ada yang menjamin diri kita untuk masuk surga secara langsung, karena ada orang yang masuk surga itu ada beberapa macam:
Pertama: orang yang masuk surga secara langsung, akan masuk surga tanpa hisab.
Kedua: orang yang masuk surga setelah dihisab.
Ketiga: setelah dihisab mereka akan masuk ke dalam neraka terlebih dahulu, kemudian pada akhirnya dimasukkan surga.
Maka setiap muslim pada akhirnya akan masuk surga, hanya saja prosesnya berbeda dan hal ini tergantung dari amal perbuatannya semasa hidup di dunia.

·         Pertanyaan
Apakah perbedaan yang jelas antara dajjal dan ya’juj serta ma’juj?
·         Jawaban
Dajjal disebutkan berulang-ulang dalam Hadits, sedangkan Ya’juj wa-Ma’juj bukan saja disebutkan dalam Hadits, melainkan pula dalam Al-Qur’an. Dan kemunculannya yang kedua kalinya ini dihubungkan dengan turunnya Isa al Masih.
Dajjal adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam yang akan muncul menjelang kiamat. Dajjal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu. Kata Dajjal berasal dari kata dajala, artinya, menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul-’Arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut Dajjal.
1. Menurut suatu pendapat, ia disebut Dajjal karena ia adalah pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan.
2. Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar.
3. Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi manusia dengan kekafiran. Keempat, karena ia tersebar dan menutupi seluruh muka bumi.
4. Pendapat lain mengatakan, bahwa Dajjal itu bangsa yang menyebarkan barang dagangannya ke seluruh dunia, artinya, menutupi dunia dengan barang dagangannya. Ada juga pendapat yang mengatakan, bahwa ia dijuluki Dajjal karena mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan hatinya, artinya, ia menutupi maksud yang sebenarnya dengan kata-kata palsu.
Lafazh ad-Dajjal diambil dari perkataan orang Arab (دَجَلَ الْبَعِيْرَ), maknanya adalah dicat dengan tertutupi dan menutupi dengannya. Makna asal dari kata (الدَّجَلُ) ad-Dajalu adalah mencampuradukkan, dikatakan “دَجَلَ إِذَا لَبِسَ وَمَوَّهَ” maknanya adalah merancukan dan mengaduk-aduk.
Jadi, Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk mubaalaghah (melebihkan) dengan wazan (فَعَّالٌ), jadi maknanya adalah banyaknya kebohongan juga kerancuan darinya. Bentuk jamaknya (دَجَّالُوْنَ), sementara Imam Malik menjamakkannya dengan kata (دَجَاجَلَةُ), dan termasuk jama’ taksir.
Kemudian kata Dajjal menjadi kosa kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Al Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan. Penjelasan ini telah disampaikan oleh Muhammad tentang akan adanya kedatangan Dajjal dan para nabi sebelum Muhammad telah mengingatkan kepada kaumnya akan kedatangannya.
SEDANGKAN
Ya’juj dan Ma’juj (Arab يأجوج ومأجوج , Ibrani:גוג ומגוג, Inggris : Gog dan Magog) adalah sebutan kepada suatu bangsa yang muncul dalam akhir zaman, yang memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi.
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua bangsa yang sangat besar jumlahnya. Mereka masih keturunan Adam (Nabi Nuh), sebagaimana di jelaskan dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim.
Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.
“Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya) matahari itu. Demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Dzulkarnain). Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan. Mereka berkata, “Wahai Dzulkarnain! Sungguh, Ya’juj dan Ma’juj itu (sekelompok manusia) yang berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka” (QS. Al Kahfi : 90-94).

·         Pertanyaan
Banyak ramalan tentang hari kiamat, seperti baru-baru ini dikatakan akan ada meteor besar pada bulan Oktober. Reaksi masyarakat sangat heboh bahkan ada yang hingga mempersiapkan bunker. Kenapa masyarakat bisa percaya akan hal tersebut? Padahal banyak dianara mereka yang beragama islam.
·         Jawaban
Mengapa banyak orang muslim yang masih percaya terhadap ramalan terlebih lagi orang non-muslim? Hal itu dikarenakan pemahaman orang-orang yang kurang mengenai hakikat hari kiamat. Bilamana mereka tahu betul apa itu hari kiamat, niscaya tiada keraguan di hati mereka. Seperti firman Allah dalam QS An Naml :65
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا الَّهُ ۚوَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Artinya: Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah."
Dalam sepenggal surat ini disiratkan bahwa kapan terjadinya hari kiamat tidak seorangpun makhluk yang mengetahui datangnya kecuali Allah semata. Banyak masyarakat yang masih menganalogikan kiamat kubro itu hanyalah kejadian biasa seperti yang terjadi ditengah-tengah masyarakat masa kini. Padahal kiamat besar yang sebenarnya tidak bisa dibayangkan dengan akal karena kiamat itu datang dengan maha dahsyatnya dan itu merupakan sesuatu yang ghaib. Banyak yang menganggap ramalan itu bisa dianggap sebagai patokan. Hal ini karena mindset masyarakat sudah tertancap dengan istilah “ramalan” yang mampu memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan. Ketika berita kiamat tersiar banyak masyarakat berbondong-bondong mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Bukan dengan melakukan taubat namun justru berduyun-duyun membuat tempat berlindung seperti bunker, bangunan bawah tanah dan bepergian ke luar negara. Tak terkecuali masyarakat beragama islam yang masih belum kuat imannya. Hal inilah yang tidak dibenarkan.
Allah berfirman dalam Surah Ar-Rahman ayat 26-27:
(٢٧) وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (٢٦) كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
Artinya : “Semua yang ada di bumi akan binasa. Dan yang tetap kekal adalah Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
Disini dijelaskan bahwa apapun bentuk usaha manusia untuk mengelak dari apa yang dikehendaki Allah, bilamana dia mecobanya sesungguhnya dialah orang yang tersesat. Karena tidak ada satupun makhluk hidup tanpa kehendak darinya. Jadi pada dasarnya sepintar apapun, sehebat apapun manusia atas pemikirannya maka dia tidak bisa menandingi kuasa Allah atas dirinya.

·         Pertanyaan
Penjelasan mengenai dukhan itu apa dan bagaimana?
·         Jawaban
Beberapa abad lalu, Rasulullah sudah menjelaskan tentang akhir zaman dan beberapa bencana dahsyat yang akan menimpa umat di seluruh dunia, salah satunya dukhan. Dukhan terjadi pada fase keempat, fase dimana umat islam pimpin oleh pemimpin yang diktator. Dukhan merupakan kabut asap yang gelap, tebal, tidak ada oksigen, dan teramat panas sehingga mengakibatkan bumi gelap gulita selama 40 hari 40 malam.
Kapan dukhan akan muncul?
Ternyata dukhan dan hujan meteor akan segera datang ketiga tiga tanda-tandanya sudah terjadi. Adapun 3 tanda-tanda tersebut, adalah :
- Banyak muncul penyanyi-penyanyi wanita
- Banyaknya musik dan alat-alat musik
- Banyaknya orang meminum khamr atau minuman yang memabukkan.
Terjadinya dukhan membuat kondisi manusia seperti yang dialami Nabi Yunus ketika berada dalam perut ikan paus, yakni : gelap, pengap, panas, tidak ada oksigen, tidak ada makanan dan minuman. Maka dari itu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam mengajarkan kita agar saat itu datang, kita senantiasa berdzikir seperti dzikirnya Nabi Yunus, yakni : La ilaha illa anta subhanaka inkuntu minadzolimin. Akibat dukhan, kulit manusia akan melepuh dan meleleh, terutama orang kafir. Namun orang mukmin karena kekuatan iman di hati dan membaca doa dzikir tersebut, maka pengaruh dukhan hanya membuat mereka lemas sedikit seperti terserang flu.

·         Pertanyaan
Dari manakah ya’juj ma’juj berasal? Karena saya pernah membaca artikel mengenai ya’juj dan ma’juj yang berasal dari bangsa Cina.
·         Jawaban
Para ulama sepakat, bahwa Yajuj dan Ma'juj termasuk spesies manusia. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan siapa dan asal-usul nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan dari sulbi Adam Alaihissalam dan Hawa atau dari Adam saja.
Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh As, dari keturunan Syis/At-Turk menurut hadist Ibnu Katsir, Sebagaimana dijelaskan dalam Tarikh, Nabi Nuh mempunyai tiga anak, yaitu Syam, Ham, Syis/At-Turk.
Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafist bin Nuh. Menurut al-Maraghi, Yajuj dan Majuj berasal dari satu ayah yaitu Turk. Ya'juj adalah At-Tatar dan Majuj adalah Al-Maghul (Mongol), namun keterangan ini tidak kuat.
Mereka tinggal di Asia bagian Timur dan menguasai dari Tibet, Cina sampai Turkistan Barat dan Tamujin. Mereka dikenal sebagai Jengis Khan (Berarti Raja Dunia) pada abad ke-7 H di Asia Tengah dan menaklukkan, Cina timur, Ditaklukkan oleh Quthbuddin bin Armilan dari Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya Aqthay. "Batu" anak saudaranya menukar dengan negara Rusia tahun 723 H, dan menghancurkan Babilon dan Hongaria. Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah oleh Romawi dengan menggantikan anak saudaranya Manju, diganti saudara-saudaranya Kilay yang menaklukkan cina. Saudaranya Hulako menundukan negara Islam dan menjatuhkan Baghdad pada masa daulah Abbasiyyah ketika dipimpin Khalifah al-Mu'thasim Billah pertengahan abad ke-7 H (656 H).

·         Pertanyaan
Di suatu situs di Youtube yakni lampu islam, terdapat suatu video mengenai segitiga bermuda. Pada video tersebut dikatakan jika dajjal muncul dari segitiga bermuda. Apakah itu benar?
·         Jawaban
Segitiga Bermuda merupakan sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil persegi atau 4 juta km persegi, yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah Utara Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah Selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah Barat. (Wikipedia.org)
Banyak pihak melaporkan berbagai kejadian aneh di daerah ini. Sampai dikatakan, wilayah itu merupakan kerajaan jin. Sementara keterangan dari wikipedia dengan tegas menunjukkan bahwa segitiga bermuda adalah sebuah wilayah lautan.
Kita membenarkan kerajaan jin ada di lautan. Sebagaimana yang dikisahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis, dari Jabir bin Abdillahradhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Sesungguhnya singgasananya iblis berada di atas laut. Dia mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar godaannya. Di antara mereka ada yang melapor, ‘Saya telah melakukan godaan ini.’ Iblis berkomentar, ‘Kamu belum melakukan apa-apa.’ Datang yang lain melaporkan, ‘Saya menggoda seseorang, sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah bepisah (talak) dengan istrinya.’ Kemudian iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan berkata, ‘Sebaik-baik setan adalah kamu.’” (HR. Muslim 2813).
Namun hadis shahih ini sama sekali tidak memberi isyarat di laut sebelah mana. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menyebutkan bahwa kerajaan iblis berada di laut. Titik. Karena itu, menentukan laut tertentu untuk posisi kerajaan ini, memerlukan dalil yang lain. Selama belum diketahui dalil lain yang menegaskan hal itu, sikap yang tepat adalah diam.
Dajjal Muncul dari Segitiga Bermuda?
Kita sangat meyakini bahwa Dajjal dibantu setan. Karena misi mereka sama, mengajak manusia menuju kebinasaan. Akan tetapi keterkaitan antara setan dan Dajjal ini belum bisa dijadikan alasan untuk mengatakan bahwa Dajjal akan muncul di kerajaan iblis, tepatnya di segitiga bermuda. Sekali lagi, pernyataan ini butuh dalil. Karena 100% masalah ghaib.
Lalu dimanakah Dajjal itu muncul?
Dari fatimah binti Qais bahwa beliau pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Tidaklah dia (Dajjal) di laut syam, atau laut Yaman, tidak. Tetapi dari arah Timur. Dia dari arah Timur, dia dari arah Timur..” dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Timur. (HR. Muslim no. 2942).
Dari Abu Bakr ash-Shidiq radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
 “Dajjal keluar dari daerah Timur, namanya Khurasan.” (HR. Tumudzi 2237 dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Jami’ ash-Shaghir).
Khurasan: Satu wilayah yang luas di sebelah Timur Jazirah Arab. Saat ini, yang termasuk wilayah Khurasan: Nishapur (Iran), Herat (Afganistan), Merv (Turkmenistan), dan berbagai negeri di Selatan sungai Jihun (sungai Amu Darya) (Mu’jam al-Buldan, 2:350).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” (HR. Ahmad)
Asbahan: Sering juga disebut Asfahan. Termasuk wilayah Iran. 340 km di Selatan Teheran. Ketika Bukhtanshar menyerang Baitul Maqdis dan menjadikan penduduknya sebagai tawanan, bersama orang Yahudi. Kemudian mereka ditempatkan di Asfahan. Akhirnya wilayah tersebut dinamakan kampung Yahudiyah. Ibu kota Asfahan saat ini adalah Yahudiyah (Mu’jam al-Buldan, 1:208).
Hanya saja, fenomena kehadiran Dajjal mulai semarak di kalangan umat manusia, setelah dia berada di daerah antara Irak dan Syam (kawasan 4 negara: Suriah, Palestina, Libanon, dan Yordania).
Dari Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Dajjal keluar di daerah antara Syam dan Iraq. Kemudian dia membuat kerusakan di sebelah kanan dan kirinya. Wahai hamba Allah! Kuatkan iman kalian!” (HR. Muslim 2937 dan Ibn Majah 4075).
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan:
 “Pertama mulai munculnya Dajjal di Asbahan, tepatnya di dataran bebatuan, yang dinamakan kampung Yahudiyah. Dajjal dibela oleh 10 ribu orang yahudi dari penduduk Ahbahan.” (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Hal. 59).
Asfahan ataukah Khurasan?
Jika Anda perhatikan peta negara Iran, Khurasan dan Asfahan berimpit di bagian Timur Laut wilayah Iran. Kita tidak tahu pasti awal kali Dajja  l muncul di titik yang mana. Yang jelas, di dua daerah, pertama kali Dajjal muncul dan mendapatkan banyak pengikut.
Kembali ke topik keluarnya Dajjal, bahwa yang benar, Dajjal keluar bukan di segitiga bermuda. Itulah yang kita yakini. Itulah aqidah kaum muslimin. Dajjal muncul di Asfahan bagian dari negeri Iran, yang saat ini menjadi negeri Syiah.

·         Pertanyaan
Tadi dikatan bahwa tanda kiamat adalah masjid yang dibangun bermegah-megahan. Sesungguhnya ciri-ciri bermegahan itu yang bagaimana? Dan bagaimana pula dengan masjid-masjid di Arab yang bahkan katanya ada yang dilapisi emas? Lalu bagaimana jika tujuannya adalah memuliakan tempat suci?
  
·         Jawaban
Membangun masjid adalah suatu tuntutan dan kebutuhan. Tak sedikit rumah Allah itu dibangun begitu indah. Ada yang berhias emas, lukisan kaligrafi mewah, dan beratapkan langit-langit bertabur manik-manik menawan. Terdapat perbedaan pendapat ulama terkait permasalahan ini. Pendapat dari Lembaga Fatwa Mesir (Dar Al Ifta) menyebutkan, hukum memegahkan masjid diper bolehkan. Apa pun bentuknya. Entah dengan menambahkan mozaik yang perlente atau barangkali memasang dinding dari marmer yang berkualitas wahid. Pembangunan masjid dengan bergaya arsitek elite adalah bentuk upaya pengelolaan masjid. Hal ini sebagaimana tertulis dalam ayat, “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian.” (QS at- Taubah [9]:18).
Di kalangan ulama bermazhab Hanafi, ada pula pendapat yang menyatakan demikian. Imam As Sarkhasi Al Hanafi, dalam kitab Al Mabsuth mengatakan bahwa tidak jadi soal memegahkan masjid, termasuk juga melapisi fisik bangunannya dengan air emas.
Menurut Badruddin bin al-Munayyir al-Maliki dalam kitab Mashabih Al Jami, ia menegaskan, bagaimana mungkin melaksanakan wasiat Rasulullah untuk memelihara masjid? Sementera, opsi memoles masjid agar bagus itu tidak di perbolehkan, misalnya. Masjidil Haram, konon pernah rusak dan kembali direnovasi berulang kali. Bayangkan bila rekonstruksi dan mengubah bangunan masjid lebih baik dari bentuk sebelumnya tidak diperkenankan.
Imam Az-Zarkasyi dalam kitab I’lam As Sajid mengutip pernyataan dari Al-Baghawi. Menurut Al- Baghawi, barangsiapa yang berkonstribusi ikut menyumbang masjid yang megah, tindakannya itu tidak dikategorikan sebagai kemungkaran. Justru perbuatannya itu dianggap penghormatan bagi syiar Islam.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa hukum mendirikan masjid dengan megah adalah makruh. Pendapat ini disuarakan oleh Imam Malik dan Ahmad bin Hanbal. Di kalangan para sahabat bahkan konon mereka melarang umat Islam bermegah-megahan membangun masjid. Ungkapan para sahabat itu sering dinukil bahwasanya bila umat Islam menghiasi mushaf mereka dan membangun megah masjid mereka maka tunggulah kehancuran.
Sebagian pakar fikih dari Mazhab Hambali dan salah satu riwayat pendapat dari Mazhab Syafii menegaskan pelarangannya secara mutlak. Menurut mereka, hukum bermegah-megahan dalam hal membangun masjid adalah haram. Apa lagi, jika dipermak dengan emas dan perak.
Tindakan itu tergolong kemungkaran karena termasuk berlebih-lebihan (israf). Perbuatan ini juga bisa menyakiti perasaan dan hati kaum dhuafa. Ibnu al-Hajib dalam kitab Al-Madkhal mengutarakan, memegahkan bangunan masjid adalah bid’ah dan tanda-tanda kiamat.
Ia menambahkan bahwa ulama sepakat, penggunaan uang wakaf untuk pembangunan secara megah itu hukumnya tidak boleh. Bila tetap dilakukan maka pihak pelaksana berkewajiban mengembalikannya dalam nominal yang sama.
Al Munawi dalam kitab Faidh Al Qadir juga menegaskan hal yang sama. Ia berpendapat, bermegah-megahan mendirikan masjid hukum nya tidak boleh. Karena itu, pendapat yang masyhur dalam Mazhab Syafi’i, tidak boleh membangun masjid dengan mewah. Termasuk pula, misalnya, memoles Ka’bah dengan emas atau perak. Soal ini, hukumnya haram mutlak. Sedangkan, pemolesan dengan selain kedua hal itu hukumnya makruh.
Sunan Abu Daud meriwayatkan , Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Khuza’i telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas dan Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan tiba Hari Kiamat sampai manusia bermegah-megahan dalam membangun Masjid.”
Berkaitan dengan hadis di atas dan untuk menguatkannya, Ibnu Abbas ra berkata, “ Sungguh, umat ini akan menghiasi masjid masjid sebagaimana orang orang Yahudi dan Nasrani menghiasi tempat tempat ibadah dan gereja gereja mereka. Orang yang memerhatikan –masa sekarang- seluruh penjuru dunia Islam dan alat alat transportasi, akan melihat mereka berbangga bangga seperti ini, menghiasi masjid, dan sombong dalam mendirikan masjid. Manusia membaca hadis ini dan mengetahuinya bahwa menghiasi masjid termasuk salah satu tanda kiamat. Namun, mereka tetap melakukannya, seolah olah mereka digiring untuk melaksanakan ketaatan dan pembenaran terhadap hadis Rasulullah SAW.
Ibnu Abbas menambahkan, dalam kitab Jami Ash Shaghir karangan As Suyuthi, disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Jika kalian mempercantik masjid masjid kalian dan menghiasi mushaf mushaf kalian, kehancuranlah atas kalian.”
Hal itu disebabkan Allah SWT melihat orang orang yang memakmurkan Masjid dengan hati dan iman mereka. Allah SWT menghendaki para hambaNya berhias dengan iman dan mempercantik diri dengan takwa, Itulah yang asli.
Jika masjid masjid telah dihiasi, yang tersisa hanyalah dinding dinding dan perhiasannya. Padahal, semua itu akan musnah ketika terjadi kiamat nanti, sedangkan hati dan iman tidak. Akan tetapi, semua ini memang sudah ketetapan Allah SWT.

·         Pertanyaan
Sebenarnya ya’juj dan ma’juj itu kaum seperti apa?
·         Jawaban
Para ulama sepakat, bahwa Yajuj dan Ma'juj termasuk spesies manusia. Walaupun mereka dari jenis manusia, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia pada umumnya. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar, sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan seperti air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.
Kaum ya'juj dan ma'juj ini adalah kaum dimana mereka tidak akan mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa senjata. Mereka taat kepada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya. Ada yang menyebutkan bahwa mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. konon telinga mereka itu panjang tetapi hal ini tidak berdasar.
·         Pertanyaan
Bagaimanakah proses kiamat besar yang sesungguhnya? Karena banyak sekali versi yang berbeda mengenai hal ini.
·         Jawaban
Berikut ini urutan terjadinya Kiamat Kubro :
1. PERANG AKHIR ZAMAN / ARMAGEDDON
Pertempuran ini adalah adalah perang penghancuran dan perang nuklir yang akan menjadikan hancurnya persenjataan Modern. Sehingga nantinya orang-orang akan berperang menggunakan persenjataan Tradisional seperti Pedang, Tombak, Panah dll sebagaimana zaman Nabi dan para sahabatnya. Dan tidak akan ada lagi kendaraan lapis baja /Tank, yang ada mereka akan menggunakan kuda, unta keledai dll.
2. KEMUNCULAN IMAM MAHDI
Siapakah AI Mahdi itu? Al Mahdi berasal dari umatku, berkening Iebar, berhidung panjang dan mancung. la akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana bumi ini sebelum itu dpenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia berumur tujuh tahun masa pemerintahannya). (HR. Abu Dawud, Al Hakim)
3. PERANG MELAWAN SEMENANJUNG ARABIA, PERSIA, DAN PENGKIANATAN BANGSA RUM
Peperangan-peparangan yang terjadi di zaman Imam Mahdi. Nabi Saw bersabda,
 “Kamu akan memerangi semenanjung Arabia, lalu Allah akan menaklukannya untukmu. Setelah itu Persia, dimana Allah akan menaklukannya untukmu. Kemudian Rum, dimana Allah akan menaklukannya untukmu. Kemudian kamu akan memerangi Dajjal, dimana Allah akan menaklukannya untukmu. (HR. Muslim, Ahmad dan Ibn Majah)
4. MALHAMAH KUBRA
5. PENAKLUKKAN KONSTATIN
“Setelah pembangunan Bait Al Maqdis adalah berarti hancumya Yatsrib. Dan setelah hancurnya Yatsrib adalah berarti terjadinya pertempuran. Dan setelah terjadi pertempuran adalah berarti penaklukan Konstantin. Dan setelah penaklukan Konstantin adalah berarti keluarya Dajjal.” (HR. Ahmad, Abu Dawud).
6. MUNCULNYA DAJJAL
“Sesungguhnya aku benar-benar memperingatkan kamu sekalian terhadap Dajjal. Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah benar-benar memperingatkan kaumnya masing-masing (mengenai Dajjal). Tetapi aku katakan kepadamu sekalian suatu perkataan mengenai dia, yang tak pernah diucapkan oleh seorang nabi pun kepada kaumnnya. ‘Ketahuilah, bahwa Dajjal itu picak mata kanannya. Matanya seperti buah anggur yang mengapung (di atas air).” (alhadist)
7. TURUNNYA ISA AL MASIH DAN TERBUNUHNYA DAJJAL
8. KEHANCURAN ORANG YAHUDI UNTUK KEDUA KALINYA
“Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi. Maka mereka pun ditumpas oleh kaum Muslim sehingga apabila orang-orang Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pepohonan, maka batu dan pohon itu akan berkata: Wahai kaum Muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi ada di belakangku, datanglah kesini dan bunuhlah ia. Kecuali pohon Gharqod, dimana sesungguhnya ia adalah pohon kaum Yahudi. (HR. Muslim)
Isyarat ini sudah pernah disinggung dalam sebuah hadist shahih yang lalu beserta hadist mengenai Ibnu Shayyad— sanadnya dinisbatkan kepada Ibnu Umar— yaitu, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Kamu sekalian akan diperangi oleh kaum Yahudi, tetapi kamu akan dapat menguasai mereka, sampai batu-batu akan berkata, “Hai muslim, ini ada Yahudi di belakangku, bunuh dia!”
Kaum Yahudi pun meyakini kebenaran hadist di atas suatu saat akan menimpa mereka, maka sejak dini, mereka hanya mau menanam pohon Gharqad saja untuk dijadikan pelindung atau persembunyian jika perang besar memang benar-benar akan terjadi.
9. PENAKLUKAN ROMA
Rasulullah Shalallahu Waihi wa Sallam pemah ditanya: “Kota manakah yang lebih dahulu akan ditaklukan, Konstantin atau Roma? Maka Beliau SAW menjawab:Kota Heraklius akan ditaklukan pertama kali. (HR. Ahmad, Ad Daaraml, Al-Hakim)
10. PERANG DENGAN BANGSA TURK
“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu memerangi kaum Khauz dan Kirman (Cina, Rusia, Jepang) dari orang-orang ‘Ajam yang bermuka merah, berhidung pesek, bermata kecil, seakan- akan wajah mereka adalah meja yang bundar. “(HR. Bukhari, Ahmad)
11. MUNCULNYA YA’JUJ DAN MA’JUJ
Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT berfirman, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari kebangkitan), maka tiba-tiba terbelaklah mata orang-orang kafir”  QS. Al-Anbiya’ : 96-97
12. MASA  UMAT ISLAM MENGALAMI KEJAYAAN
13. WAFATNYA ISA AL MASIH DAN IMAM MAHDI
Nabi Isa dan Imam Mahdi hidup satu masa. Setelah tujuh tahun tinggal di dunia, maka Allah mewafatkan keduanya. Mereka akan dishalati orang-orang muslim.(Ahmad, 2:406. Fathul Bari, 6: 493)
14. TERBITNYA MATAHARI DARI BARAT
Satu peristwa yang telah diisyaratkan Rasulullah SAW sejak dahulu, yakni akan tiba masa dimana matahari akan terbit dari arah sebelah barat. Dan tanda-tanda inilah yang akan menjelaskan kepada manusia bahwa KIAMAT SUDAH DEKAT!!!!!
Namun, sebelum terbitnya matahari dari barat, ia akan didahului oleh waktu malam yang sangat panjang, hingga disebutkan bahwa seorang muslim telah mengerjakan shalat malam hingga letih dan telah tidur hingga pulas, namun subuh belum juga menjelang. Jika ini telah dirasakan, pertanda bahwa esok pagi matahari akan terbit dari barat. Peristiwa ini hanya terjadi satu hari, keesokannya matahari akan terbit sebagaimana biasanya. (Fathul Bari, Kitabur Riqaq juz II)
“Kiamat takkan terjadi sebelum matahari terbit dari barat. Apabila manusia telah melihatnya (terbit dari barat), maka berimanlah seluruh penduduk bumi. Tetapi pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya, yang sebelumnya tidak beriman.” (Bukhari-Dari Abu Hurairah RA)
15. MUNCULNYA BINATANG YANG DAPAT BERBICARA
"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."
16. KELUARNYA ASAP
"Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih."
17. DATANGNYA ANGIN LEMBUT YANG BERTIUP UNTUK MEWAFATKAN ORANG-ORANG MUKMIN
“Sesungguhnya Allah akan mengutus suatu angin yang lebih Iembut dari sutra dari arah Yaman atau arah Selatan, maka tidak seorang pun yang akan dia sisakan dari orang-orang yang masih ada iman di hatinya walaupun seberat biji kecuali akan dia cabut rohnya.”
 (HR. Muslim, Hakim, Ash ShahIhah No. 1759)
18. PENGHALALAN BAITULLAH DAN PENGHANCURAN KAKBAH
Pada suatu saat nanti, Ka’bah akan dirobohkan oleh seorang manusia terkutuk bernama Dzussuwaiqatain (orang yang memiliki dua betis yang kecil)
Riwayat dari Ka’ab Al-Ahbar dan dalam tafsir surah Al-Anbiya : 96, firman Allah Ta’ala“Sehingga, apabila telah dibukakan (pintu) Ya’juj dan Ma’juj… . Bahwa munculnya Dzussuwaiqatain bermula pada masa turunnya nabi Isa AS, yaitu setelah dibinasakannya Ya’juj dan Ma’juj.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr Radiyallahu Anhu (RA), dia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
” Ka’bah ini akan dirobohkan oleh Dzussuwaiqatain dari Habasyah. Dia merampas perhiasannya, dan melepas kiswahnya. Aku seakan-akan melihatnya, orangnya kecil botak dengan tulang-tulang persendian bengkok, sedang menghantam Ka’bah dengan sekop dan kapaknya.”
“…Sesungguhnya tidak akan ada orang yang (berani) membongkar barang-barang simpanan dalam Ka’bah selain Dzussuwaiqatain dari Habasyah.(Hadist Riwayat Abdullah bin ‘Amr)
Dan menurut riwayat Imam Ahmad pula dari Abu Hurairah RA, Rasululullah SAW bersabda, “Malan dan siang takkan berhenti bergulir sebelum ada seorang lelaki dari kalangan kaum budak menjadi raja, dia bernama Jahjah.”
19. KEHANCURAN MADINAH DAN KELUARNYA SELURUH MANUSIA DARI KOTA TERSEBUT
20. PEMBENAMAN BUMI DI TIMUR, BARAT DAN TANAH ARAB
21. MUNCULNYA API YANG MENGGIRING MANUSIA KE MAHSYAR
“Dan yang terakhir darinya adalah keluamya api dari negeli Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.” (HR.Muslim)
22. DATANGNYA KIAMAT. PENIUPAN SANGKAKALA DAN KEHANCURAN ALAM SEMESTA
·         Pertanyaan
Saya pernah mendengar bahwa ada yang tidak hancur di hari kiamat. Apakah hal tersebut? Bisa beri contohnya?
·         Jawaban
Ketika kiamat terjadi, kita mengetahui bahwasanya semuanya akan binasa dan mengalami kehancuran. Tak akan ada satu makhluk pun yang mampu bertahan hidup. Alam semesta juga ikut hancur. Bahkan, malaikat Israfil, malaikat peniup sangkakala juga mengalami kematian.
Meski kita tahu bahwa semuanya akan hancur, ternyata ada pula hal-hal yang tidak akan hancur.
1.Surga dan Neraka
Allah telah menyatakan kekekalan surga dan neraka dalam banyak ayat. Salah satunya dalam QS. Huud, 106-108, “Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.”
Maksud dari ayat tersebut ialah tersirat bahwa surga dan neraka itu adalah kekal, tidak akan binasa serta tidak akan ditetapkan kematian kepada keduanya.
2. ‘Arsy atau Singgasana Allah
Diungkapkan dalam firman-Nya, “Dan mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini (surga) kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki. Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.’ Dan engkau (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; lalu diberikan keputusan di antara mereka (hamba-hamba Allah) secara adil dan dikatakan, ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam’,” (QS. Az-Zumar, 74-75).
3. Kursi Milik Allah
Rasulullah bersabda, “Tidaklah langit yang tujuh dibanding kursi kecuali laksana lingkaran anting yang diletakkan di tanah lapang,” (HR. Ibnu Hiban, No.361, Shahih).
Sesungguhnya kursi Allah tidak akan hancur sebagaimana halnya ‘Arsy berdasarkan ulama.
4. Lauh Mahfuzh
Jika singgasana Allah yaitu Arsy tidak akan hancur, maka sama halnya dengan Lauh Mahfuzh. Dimana ini adalah kitab tempat Allah untuk menuliskan segala catatan alam semesta. Adapun nama lain Lauh Mahfuzh dalam Al-Qur’an yaitu Ummu Al-Kitab, sebagaimana yang telah dikatakan Allah, “Tiada sesuatu pun yang ada di langit dan di bumi, melainkan terdapat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh),” (QS. An-Naml: 75).
Maka dari itu Lauh Mahfuzh pun tidak akan hancur berdasarkan Ij’ma ulama
5. Qalam atau Pena
Menurut beberapa ulama, Qalam atau pena merupakan makhluk yang pertama diciptakan oleh Allah. sebagaimana sabda Rasulullah “Sesungguhnya makhluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Tulislah!’ Kemudian Al-Qalam berkata, ‘Wahai Rabb ku, apa yang akan aku tulis?’ Kemudian Allah berfirman, ‘Tulislah takdir segala sesuatu sampai datang hari kiamat’,” (HR. Abu Dawud, shahih).
6. Tulang Ekor
Selain itu, meskipun tiupan sangkakala itu dapat menghancurkan manusia, tapi ternyata sangkakala tidak bisa menghancurkan tulang ekor manusia. Rasulullah bersabda, “Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah), kecuali satu tulang yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat,” (HR. Bukhari, No.4953).
7. Ruh
Ruh ini tidak akan hancur atau binasa saat sangkakala ditiupkan. Karena makhluk yang binasa di saat itu akan dicabut ruhnya dan meninggal dan kemudian ruh ini dikembalikan ke jasadnya di saat hari kebangkitan. Hal ini disepakati ulama bahwa ruh tidak akan hancur.

·         Pertanyaan 1
Sekarang teknologi sudah semakin canggih, dan bahkan bisa mengubah planet lain menjadi seperti bumi untuk ditinggali. Apakah hal ini bisa menghindari kiamat?
·         Jawaban 1
Tidak bisa. Karena telah disebutkan dalam Al – Qur’an bahwa semua yang ada dialam ini akan binasa ketika hari kiamat tiba. Meskipun nantinya manusia berpindah untuk hidup di planet lain, tetap tidak akan menghindarkannya dari kehancuran alam semesta. Dan kalaupun nantinya makhluk seperti dajjal hanya muncul di bumi dan planet lain tidak, maka tetap saja ada cara bagi Allah untuk menghancurkan planet lain tersebut. Karena sepandai apapun manusia tidak akan bisa mengecoh Allah.
·         Pertanyaan 2
Kemudian ada artikel yang menyatakan bahwa ya’juj dan ma’juj sudah dikurung oleh Zulkarnain. Siapakah orang tersebut?
·         Jawaban 2
Pada zaman dahulu, di masa kenabian Ibrahim, hidup seorang raja yang saleh bernama Zulkarnain. Rakyat sangat menyukainya karena sang raja amat bijaksana. Pasca kepemimpinan raja Namrud yang kejam, Zulkarnain hadir sebagai pengganti yang membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Tak hanya itu, Zulkarnain pun berkiprah besar dalam mendakwahkan agama tauhid yang dibawa Ibrahim.
Zulkarnain amat cerdas dan pandai berpetualang. Ia melakukan ekspedisi ke seluruh dunia untuk menyebarkan agama tauhid. Sang raja amat pandai menguasai bahasa berbagai dunia. Ia juga mahir berlayar melakukan perjalanan dari belahan timur hingga barat bumi. Kisah ekspedisi perjalanannya tersebut diceritakan didalam Al Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 83 hingga 101.
1
·         Pertanyaan
Tadi disebutkan jika orang mukmin itu tidak akan merasakan kiamat. Lalu apa kiranya yang dilakukan orang mukmin ketika tenggang waktu sebelum kiamat tersebut?
·         Jawaban
Berdasarkan hadits-hadits shohih, Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengatakan bahwa sebelum kiamat terjadi, saat tanda-tanda besar mulai bermunculan, maka Allah subhaanahu wa ta’aala akan mendatangkan sebuah angin sejuk yang menyebabkan setiap orang beriman menemui ajalnya saat tersentuh angin tersebut. Sebab Allah subhaanahu wa ta’aala tidak akan mengizinkan kiamat terjadi ketika masih ada kaum beriman di muka bumi walau seorangpun.
”Sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’aala akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari sutera dari arah Yaman. Maka tidak seorangpun (karena angin tersebut) yang akan disisakan dari orang-orang yang masih ada iman walau seberat biji dzarrah kecuali akan dicabut ruhnya.” (HR Muslim 1098)
Setelah Allah subhaanahu wa ta’aala mencabut nyawa semua orang beriman, termasuk orang yang di dalam hatinya terdapat sedikit keimanan, Allah subhaanahu wa ta’aala mendatangkan kiamat sebagai balasan atas kekufuran dan kemusyrikan yang dilakukan manusia yang masih hidup di muka bumi.
Jika nyawa orang mukmin telah dicabut maka keberadaan mereka adalah di alam lain. Sebelum terjadi hari kehancuran, bagi mereka yang telah mati akan mengalami fase kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh. Dan di alam ini pula mereka akan menunggu datangnya hari kiamat.

·         Pertanyaan
Mengapa Allah menciptakan alam semesta beserta isinya jika pada akhirnya akan dihancurkan?
·         Jawaban
Tujuan penciptaan manusia dalam Al-Qur'an adalah supaya beribadah kepada Allah. Sedangkan kebanyakan ayat dalam Al-Qur'an menerangkan penciptaan langit dan bumi adalah menunjukkan Allah Maha Kuasa dan Perkasa atas segala sesuatu. Penciptaan  dan pengakhiran bumi juga bisa menjadi sebuah petunjuk  kepada kita untuk memilih jalan keimanan. Misal, Allah yang beberapa kali menyandingkan ayat penciptaan bumi dan langit dengan ajakan agar manusia berpikir tentang itu untuk bisa beriman kepada Allah. Bahkan di QS Ali Imran, terdapat ancaman tegas mereka yang tidak bisa mengambil pelajaran dari penciptaan langit dan bumi dalam bentuk ancaman siksa neraka.
"Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru. (Q.S. 14:19)"
Dari ayat tersebut sedikit banyak dapat disimpulkan, bahwa tujuan utama manusia ada adalah supaya beribadah kepada Allah. Ketika nantinya waktu untuk beribadah tersebut telah habis, maka manusia maupun makhluk lain yang ada tidak bisa menghindari hari kehancuran.
Hal lain yang mendasari penciptaan manusia dan bumi meskipun nantinya dihancurkan, adalah karena terdapatnya sifat jaiz milik Allah. Allah berhak untuk menciptakan atau menghancurkan sesuatu. Hal ini tentunya adalah di luar kewenangan manusia. Dalam artian pertanyaan penciptaan maupun penghancurkan bumi beserta isinya adalah bentuk hak prerogatif Allah.
Dalilnya adalah وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)"


5 komentar:

  1. Berguna sekali kak semangat terus kak pokoknya menyentuh sekali 👏👏👏🙏

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah makasih atas anda yang telah membuat teks nya

    BalasHapus
  3. Makasih kak, aku ijin pake buat tugas sekolah

    BalasHapus

Komentar yang baik ya