Kanjeng Kyai Upas adalah pusaka yang berbentuk
tombak yang panjang bilahnya 35 cm, dan panjang landheyan atau
tangkainya 5 meter. Pada pangkal bilahnya ada tulisan berwarna emas dari bahan
emas dengan huruf Arab yang berbunyi “Allah”. Kanjeng Kyai Upas diberi lurup
atau ditutup berlapis-lapis dengan kain cindhe.
Menurut legenda dan kepercayaan masyarakat
pendukungnya, dinyatakan bahwa bilah Kanjeng Kyai Upas berasal dari lidah
seekor ular naga dan landheyannya berasal dari badan seekor ular naga
yang bernama Baru Klinthing. Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas ini berasal dari
Mataram yang dibawa Oleh Raden Mas Tumenggung Pringgodiningrat, putra dari
Pangeran Noyokusumo di Pekalongan yang menjadi menantu Sultan Hamengku Buwono
II, ketika beliau menjadi Bupati Ngrowo yang sekarang dikenal dengan
Tulungagung.
Pusaka
Kanjeng Kyai Upas dipelihara dengan baik oleh Bupati Ngrowo atau Tulungagung
Raden Mas Pringgo Kusumo secara adat dan turun temurun. Pusaka ini sumare
atau ditempatkan di Gedhong Pusaka di Dalem Kanjengan Kepatihan
Kecamatan Kota Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Setiap hari Kamis
oleh Kyai Emban diberi sesaji dan diberi lampu cuplak dengan minyak
jarak dan sambil membakar kemenyan. Pada saat ini yang memelihara pusaka
tersebut Bapak Raden Mas Indronoto, salah satu keturunan keluarga Raden Mas
Pringgo Kusumo.
Tujuan
upacara adat siraman pusaka tombak Kanjeng Kyai Upas adalah untuk
pemeliharaan secara tradisional, sehingga diharapkan dengan pemeliharaan ini
pusaka tombak Kyai Upas akan tetap ampuh, tidak rusak dapat melindungi
masyarakat pendukungnya akan adanya gangguan atau bencana yang akan
menimpanya. Secara logika sekarang bahwa dengan siraman itu pusaka
akan terpelihara tidak berkarat, tidak rusak, karena dibersihkan dan diolesi
dengan warangan yang merupakan racun yang dapat mematikan bakteri
perusak.
Upacara
adat Siraman Pusaka Kanjeng Kyai Upas di Tulungangung dilaksanakan
setiap tahun sekali, yaitu bertepatan pada hari Jumat antara tanggal 11
sampai 20 bulan Sura. Puncak upacara dilaksanakan pada hari Jumat
dengan mengambil waktu pukul 09.00 – 11.00 atau sebelum sholat Jumat..
Tempat
pelaksanaan siraman Kanjeng Kyai Upas di Dalem Kanjengan,
Kepatihan, Kecamatan Kota Tulungagung. Di tempat ini pusaka tombak
Kanjeng Kyai Upas sumare ‘disimpan’.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya