Tahukah kalian apa itu Bully? Istilah bullying ini terkait dengan bull, sapi jantan yang suka mendengus
(untuk mengancam, menakuti-nakuti, atau memberi tanda). Kamus Marriem Webster menjelaskan bahwa bully itu adalah to treat
abusively (memperlakukan secara tidak
sopan) atau to affect by means of force or coercion (mempengaruhi dengan
paksaan dan kekuatan).
Dalam dunia anak-anak, Dan Olweus, seorang pakar yang berkonsentrasi
menangani praktek bullying, menyimpulkan, bullying pada anak-anak itu mencakup
penjelasan antara lain: a) upaya melancarkan permusuhan atau penyerangan
terhadap korban, b) korban adalah pihak yang dianggap lemah atau tak berdaya
oleh pelaku, dan c) menimbulkan efek buruk bagi fisik atau jiwanya (Preventing
Bullying, Kidscape, UK, 2001).
Bully sering sekali terjadi dimana-mana terutama di sekolah. Apalagi
ketika masa orientasi siswa atau yang kita kenal dengan sebutan ospek. Apakah
itu merupakan hal yang wajar? Apakah itu merupakan hal biasa yang terjadi saat
ospek tiba? Hampir semua siswa baru takut saat pertama kali masuk sekolah. Apa
yang mereka takutkan? mereka takut akan di bully oleh senior-senior mereka. Takut
akan ditindas dan dikerjai senior-senior mereka yang menurut saya
"sangat" kurang kerjaan itu. Tiba-tiba datang ke kelas terus membawa
korban ke wc lalu di caci maki tanpa alasan yang jelas. Yang menurut saya
mereka seperti itu hanya ingin tenar, di takuti junior, dan sok berkuasa !
Saya mengambil contoh dari kasus seorang murid di SMA negri ternama
yang babak belur di keroyokin seniornya hanya karna tidak sengaja melewati
lorong atau jalan yang cuma anak kelas XII saja yang boleh melewati jalan
tersebut , mereka menyebutnya jalur Gaza (ampuuun, ga banget deh). Menurut saya
itu sudah sangat tidak masuk di akal. Tindakan mereka SANGAT MEMALUKAN! Sangat memalukan
untuk seseorang yang berstatus "SISWA ATAU MURID"!
Banyak alasan mereka (pelaku bully) melakukan hal tersebut,
diantaranya :
- Ingin disegani atau ditakuti
junior,
- Ingin dilihat hebat oleh
junior mereka,
- Ingin menunjukan bahwa
mereka lah yang berkuasa di sekolah itu (hello… kalian cuma seorang murid,
bukan pemilik sekolah itu!),
- Sebal dengan junior mereka
yang lebih eksis dari mereka (so what?),
- Pacar mereka ada yang
naksir sama junior (kasian),
- Atau balas dendam karena
mereka dulu juga di perlakukan seperti itu oleh mantan senior mereka.
Selain hal di atas, banyak beberapa hal yang merupakan penyebab dari
Bullying. Antara lain :
1.
Lingkungan yg tidak kondusif
Lingkungan yg tidak kondusif merupakan salah satu penyebab bullying
terjadi karena lingkungan masyarakat akan sangat berpengaruh dalam pembentukan
pribadi remaja. Kekacauan dan perkelahian dalam penyelesaian masalah yang
terjadi di lingkungan masyarakat pun menjadi sesuatu yang ditiru oleh remaja dalam
menyelesaikan masalah mereka. Begitu pula pada zaman sekarang banyak siaran
media dan media elektronik yang menampilkan bermacam-macam bentuk kekerasan.
Yang lebih berbahaya lagi jikalau Bullying tersebut terjadi dalam lingkungan
keluarga remaja. Misalnya remaja yang mengalami broken home mempunyai potensi
untuk melakukan kekerasan karena tidak adanya pembentukan nilai moral dan kurangnya rasa kasing sayang dalam
keluarganya.
2.
Tradisi lanjutan
Adanya "warisan" dari keluarga, senior maupun teman se-geng.
Kepribadian kita mulai terbentuk saat remaja, hal inilah yang membuat kita suka
"ikut-ikutan" dengan orang sekitar kita, apabila ada seorang teman
yang menjahili bahkan melakukan kekerasan kepada temannya yang lain, tekadang
kita melibatkan diri dengan cara yang salah, bukan melerai/ menasihati mereka
malahan ikut menindas mereka. Ketika mendapat tindakan bullying dari senior,
begitu kita yang menjadi senior akan ada keinginan untuk menindas junior kita
dengan alasan yang sebenarnya tidak masuk akal "Karena saya juga
dperlakukan seperti itu dulu!!" dan pada akhirnya
3.
Orangtua yang terlalu cuek
Akibat
sibuknya orang tua dengan pekerjaannya, mereka jarang menghabiskan waktu dengan
anak mereka. Tidak adanya komunikasi antara anak dan orang tua akan berakibat
fatal, kita tidak akan tahu keadaan masing-masing. Sesibuk apapun orangtua,
tetaplah kewajiban mereka untuk menanamkan nilai-nilai moral yang ada, dan
menanamkan rasa kepercayaan kepada anak mereka karena dengan menunjukkan rasa
percaya, anak tersebut dengan sendirinya akan memiliki rasa tanggung jawab
terhadap kepercayaan yang telah diberikan.
"Parents can play a key role in preventing and stopping
bullying. But first they have to know if their children bully or are bullied by
others. Many parents do not discuss bullying with their children, and many
children do not raise the topic of bullying with their parents."
4.
Iri hati
Adanya ketidakpuasan dari apa yang sudah ia punya juga menjadi salah
satu faktor pendorong untuk melakukan bullying, ketika melihat orang lain yang
lebih daripada dirinya, ia akan melakukan cara-cara yang bisa membuat
saingannya itu terjatuh, dan tentunya dengan cara yang tidak seharusnya.
Biasanya bullying yang terjadi akibat iri hati adalah bullying secara verbal
dan bullying secara tidak langsung.ko
Tapi menurut
saya apapun alasan mereka, mereka tidak sepantasnya mereka seperti itu. apalagi
mereka seorang murid, orang yang berpendidikan. Mereka seharusnya faham mana
yang pantas dilakukan dan mana yang tidak pantas mereka lakukan.
Mengapa
Korban bullying banyak yang tidak melapor?
1. Korban diajarkan untuk tidak mengadu
2. Sebagian besar korban belajar dari pengalaman bahwa tidak semua
orang dewasa peduli tentang apa yang mereka alami
3. Korban takut mempeburuk keadaan dengan melapor, karena adanya
ancaman dari pelaku
4. Korban merasa rendah diri dan malu
5. Adanya perasaan dari pihak korban bahwa hal ini harus dihadapi
sendiri
6. Korban TIDAK TAHU harus meminta bantuan kepada siapa
Apa Dampak dari Bullying?
1. Salah satu dampak dari bullying yang paling jelas terlihat adalah
kesehatan fisik. Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan bullying
adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan
sakit dada. Bahkan dalam kasus-kasus yang ekstrim seperti insiden yang terjadi
di IPDN, dampak fisik ini bisa mengakibatkan kematian.
2. Terganggu prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk
sekolah.
3. Timbulnya gangguan psikologis pada korban bullying, seperti rasa
cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan gejala-gejala
gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder)bahkan depresi dan
berkeinginan untuk bunuh diri dengan menyilet-nyilet tangannya sendiri
4. Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
5. Rusaknya nilai kemasyarakatan yang ada kedepannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya