Minggu, 04 Januari 2015

GAGAL GINJAL KRONIK

PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kemunduran fungsi ginjal ireversebel yang terjadi beberapa bulan atau tahun. Penyakit ginjal terminal (end stage renal desease, ESRD) merupakan kelanjutan dari GGK yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mempertahankan keseimbangan substansi tubuh (akumulasi cairan dan produk sisa) dengan menggunakan penanganan konservatif. ESRD terjadi bila fungsi ginjal yang masih tersisa kurang dari 10% (Betz &Sowden 2004).
FAKTOR PENYEBAB

Penyebab GGK meliputi berbagai faktor yang kongenital, termasuk (1) penyakit glumerular (misalnya pielonefritis, glumerulonefritis, glumerulopati, (2) uropati obstruktif (misalnya refluks vesikouretral), (3) hipoplasia atau displasia ginjal, (4) gangguan ginjal yang diturunkan (misalnya penyakit ginjal polikistik, sindrom nefrotik kongenital, sindrom Alport), (5) neuropati vaskular (misalnya sindrom uremik-hemolitik, trombosis renal), dan (6) kerusakan atau kehilangan ginjal (misalnya trauma ginjal berat, tumor Wilms). Walaupun penyakit ginjal akibat diabetes melitus dan /atau tekanan darah tinggi secara relatif merupakan penyebab ESRD tersering pada orang dewasa, gangguan ini biasanya tidak terlihat pada anak-anak (Betz&Sowden 2004).
GEJALA
Pada gagal ginjal kronik, gangguan fungsi ginjal seringkali sudah disertai gejala yang nyata dalam aktivitas sehari-hari. Penderita mulai menunjukkan gejala anemia (Djauzi 2009). Menurut Nico A. Lumenta gejala lain pada gagal ginjal kronik  adalah kondisi tubuh lemas, nafsu makan menurun, mual, pucat, kencing sedikit, dan sesak napas.
PEMERIKSAAN
Menurut Syamsir Alam dan Iwan Hadibroto (2007), pada pasien yang terdiagnosa gagal ginjal, akan dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui apakah penderita terkena gagal ginjal akut atau gagal ginjal kronik. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang dilakukan :
1.      Pemeriksaaan fisik dan riwayat kesehatan keluarga
Pada orang yang didiagnosa terkena gagal ginjal, dokter akan melakukan pemeriksaaan fisik. Dokter juga akan menanyakan apakan ada dari keluarga yang mengalami penyakit yang berhubungan dengan gangguan ginjal, misalnya batu ginjal dan hipertensi, yang dapat membawa gen penyakit turunan yang dicurigai.
2.      Pada penderita gagal ginjal kronik, adanya protein di dalam urine, dapat menjadi indikasi kuat gagal ginjal.
3.      Pemeriksaan darah dan elektrolit
Penderita gagal ginjal kronik akan mengalami penurunan kadar hemoglobin dari kadar normal (12-18 g/dL). Kadar hematokrit, leukosit dan sistem pembekuan darah juga diperiksa. Setelah itu dilakukan pemeriksaan zat kimia dalam darah dari serum elektrolit (kalium, natrium, kalsium, fosfor, dan klorida), ureum kreatinin, albumin total protein, dan asam urat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yang baik ya