Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi
rabbil alamin wabihinasta’inwaalaumuriddunyawaddinwassalatuwassalamu ala
asrofilambiya’iwalmursalinwaalaalihiwasohbihiajma’inamaba’du
Segala
puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah
diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan
nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang diutus
oleh Allah SWT ke muka bumi ini sebagai rahmatan lil alamiin.
Para
hadirin yang dimuliakan Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan
ceramah tentang “Sahabat Dunia Akhirat”
Sebagai
makhluk sosial, udah bawaan dari bayi kalo kita harus menyesuaikan diri di
lingkungan yang baru. Sekolah baru, kelas baru, pastinya ketemu dengan sahabat
baru. Minimal punya temen walaupun nggak deket-deket amat. Karena dengan
memiliki sahabat, banyak yang bisa dipelajari untuk kebaikan diri dan hidup
kita dunia akhirat
Mencari
sahabat sejati, pastinya nggak kaya bikin mi instan tiga menit udah kecium
aroma nikmatnya. Tapi perlu waktu dan kebersamaan yang lumayan panjang. Nggak
cuman fisiknya aja yang kontak, tapi udah melibatkan perasaan dari hati yang
paling dalem plus banyak kecocokan satu sama lain sehingga bisa saling
melengkapi. Ini yang bikin betah tiap orang untuk terus menjalin persahabatan.
Dan yang namanya sahabat sejati, nggak bisa dipukul rata. Beda orang, beda juga
karakter sahabat sejatinya.
Kalo
perburuan sahabat sejati kita hasilnya nihil, nggak usah bete. Kita bisa jadi
sahabat sejati bagi orang lain. Apalagi sebagai seorang muslim, menjadi sahabat
sejati bukan semata-mata pengen dihargai balik. Tapi bagian dari kewajiban kita
sebagai umat terbaik. Bernilai ibadah pula. Nggak sulit kok. Berikut aturan
mainya dalam Islam.
Pertama, Mencintai dan membenci
karna Allah swt. Dalam Islam,
persahabatan bukan untuk meraih manfaat atau simbol status sosial. Tapi untuk
meningkatkan ketaatan kepada Allah swt. Rasul saw bersabda: “Tidaklah kedua
orang saling mencintai karena Allah swt, kecuali bahwa dia lebih mencintai
sahabatnya.”(Ihya ‘Ulumu al-Dîn).
Kedua, saling menghormati dan
menghargai. Jalinan persahabatan
nggak selalu mulus. Terkadang ada perbedaan pendapat atau perbuatan yang
menyinggung. Sikap terbaik sebagai sahabat sejati, obrolin dan diskusikan
dengan kepala dingin. Bukan mendendam atau ngomongin di belakang. Selain untuk
mengurangi prasangka buruk, bagus juga untuk menambah kedekatan. Rasul saw
mengingatkan, ”Jangan saling membenci, jangan saling memusuhi, dan jangan
memutus hubungan. Jadilah kalian hamba Allah yang saling bersaudara. Tidak
diperbolehkan seorang Muslim memboikot sesamanya selama lebih dari tiga
hari”(HR. Muslim dan Tirmidzi).
Ketiga, menyembunyikan aib. Kalo kita tahu sahabat sejati berbuat nggak pantas
bin tercela, jangan bingung apalagi malah ikut-ikutan dengan alasan
solidaritas. Sahabat terbaik akan menjaga aib sodaranya alias nggak diobral ke
orang lain. Dan nggak lupa untuk ngingetin juga agar nggak mengulangi perbuatan
tercela itu. Rasul saw bersabda, ”Siapa saja yang menyembunyikan (aib) seorang
muslim, maka Allah akan menyembunyikan (aibnya) di dunia dan akhirat. Allah
akan menolong seorang hamba yang gemar menolong saudaranya.”(HR. Muslim).
Keempat, saling mengutamakan. Ada saatnya sahabat perlu uluran tangan kita. Baik
waktu, tenaga, harta, atau masukan. Jadi jangan sungkan untuk menawarkan
bantuan. Atau kita bisa ngasih hadiah untuk meringankan bebannya. Itulah yang
diajarkan rasul saw. “Tidaklah seorang menemani sahabatnya, meskipun hanya
sesaat di siang hari, kecuali ia akan ditanya (tentang tanggung jawabnya) dalam
persahabatan itu, apakah dia melaksanakan hak-hak Allah atau
mengabaikannya.”(Ihya’ Ulumu al-Diin).
Kelima, saling mengingatkan. Sahabat sejati pastinya akan mengajak untuk
berbuat taat, bukan maksiat. Saling menasihati untuk kebaikan dunia akhirat.
Karena seorang sahabat sejati, nggakpengen temannya celaka atau dibenci Allah
swt. Sama seperti dirinya. Jadi, jangan segan untuk saling mengingatkan dan
menyampaikan kebenaran Islam meski terasa pahit.
Semoga
kita bisa menjadi atau menemukan sahabat sejati yang memenuhi kriteria di atas.
Percaya deh, sahabat sejati pasti ngasih kebaikan bagi kita dunia akhirat.
Karena pengaruh teman plus lingkungan sangat besar membentuk cara berpikir dan
perilaku kita. Rasul saw mengingatkan, ”Orang itu mengikuti agama teman
dekatnya; karena itu perhatikanlah dengan siapa ia berteman dekat”. (HR
Tirmidzi).
Punya
sahabat itu memang indah tiada tara. Lebih indah lagi kalo dia adalah sahabat
dunia akhirat. Yang bisa ngasih semangat kita untuk tetep terikat dengan aturan
syar’i dan bersama-sama meraih ridho Illahi.
Demikianlah
yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika ada
kekurangan dan kesalahan itu datangnya dari saya, dan atas semua kesalahan itu
mohon dimaafkan dan dimohonkan ampun kepada Allah SWT. Semua kebenaran yang
terucap datangnya dari Allah SWT sebagai sang Khalik yang Maha Sempurna, semoga
dapat dijadikan pelajaran dan bahan renungan.
Wabilahi
taufik wal hidayah, waridhowalinayah, wasalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya