Motivasi
Alur: Pendek
Jumlah Pemeran:
5 Orang
Tokoh:
Ayu: Mengeluh
karena nilai sekolahnya buruk
Nurma: Mengeluh
karena nilai sekolahnya buruk
Gysta:
Motivator 1
Ussy:
Motivator 2
Ajeng: Wali
Kelas
Naskah Drama
Pekan UTS sudah dimulai. SMA Impian
Kita mengadakan UTS hari ini. Suasana ruang ujian terlihat sangat menegangkan.
Seorang guru sedang membagikan soal ujian.
Ayu : “Bu saya
belum dapat soal”
Ajeng : “ Loh kok diam saja, bentar saya cari”
(mencarikan soal)
(Ayu maju
mengambil soal)
1 jam kemudian mereka mengumpulkan
jawaban ujian mereka.
(Berdiskusi
mengenai jawaban ulangan mereka tadi)
Siang
hari suasana SMA Impian Kita terlihat gaduh. Para siswa mengeluh akan hasil
Ulangan Tengah Semester yang baru saja dibagikan oleh wali kelas.
(membagikan
hasil uts)
Di
kelas, Ayu, Nurma dan teman – temannya sedang membicarakan suatu persoalan yang
mereka perdebatkan.
Ayu:
“Eh, liat dong nilaimu!!” (panik)
Gysta:
“Alhamdulillah. Ada baik dan tidaknya”
Ayu:
“Maksud loh?” (bingung)
Gysta:
“Ya nilaiku ada yang naik ada yang turun”
Ayu:
“Masa nilaiku banyak yang dibawah kkm” (panik)
Ajeng:
“ Masa yu?”(nyaut)
Ayu:
“Iya…”(toleh kanan kiri, bingung)
Ajeng:
“Bodo”
Nurma:
“Kenapa sih pada pasang muka kusut?”
Ayu
: “Ini nih gara-gara hasil UTS”
Gysta:
“Emang nilai kamu bagus semua? Kok ceria amat!”
Nurma:
“Iya bener.. jelek semua”
Gysta:
“Mana coba liat sini..” (Membandingkan nilai)
Ayu:
“Nilai kamu apa aja sih yang turun?”
Nurma
: “nih matematika, fisika, kimia, biologi,”
Ayu
: “Tunggu-tunggu itu sih namnya jelek semua”
Nurma
: “Kan aku udah bilang s e m u a”
Ayu
: “Sini coba lihat hasil ulangannya Nurma. Wah ini kan turunnya nggak seberapa,
daripada punyaku. Lihat ini, ada yang dari 80 jadi 70.”
Ussy
: “ Curhat ya mbak”
Gysta
: “ Kayak kamu nggak sering curhat aja”
Nurma
: “Selama ini aku sudah banyak belajar,tapi kenapa ya nilaiku masih saja tidak
bagus?”
Gysta
: “Sabar, kalau nilai kamu masih belum bagus itu berarti kamu harus lebih rajin
lagi dalam belajar.”
Ussy
: “Benar apa yang dikatakan Gysta, kalau kamu lebih rajin dalam belajar, nanti
nilai kamu pasti bisa bagus. Tapi aku juga ada yang jelek sih”
Nurma
: “Kamu enak masih ada lha aku… semua jelek”
Ajeng:
“Ya kalian harus bisa lebih rajin lagi. Kalian harus ingat, bahwa keberhasilan
itu memang tidak selalu datang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ada
kalanya kita masih harus menunggu dan bersabar.”
Mereka berempat belum terima dengan
kenyataan kalau nilainya jelek.
Ayu
: “Aku jadi bingung”
Ussy
: “Bingung kenapa?”
Ayu
: “Aku kan sudah belajar dengan sangat keras, dan hasilnya nilaiku tetap saja
dibawah ekspektasi. Lalu apa lagi yang harus aku lakukan?”
Ajeng
: “Begini, bukannya setiap manusia itu diberikan daya jangkau pemikiran yang
berbeda-beda. Jadi, kalau selama ini kamu merasa sudah belajar dengan sangat
rajin namun nilai kamu masih jelek, itu artinya kamu harus tetap konsisten
belajar dengan rajin serta tetap memelihara kesabaran.”
Ussy:
“Iya, aku setuju dengan apa yang dikatakan Bu Ajeng. Yang penting kamu tetap
fokus saja, nanti nilai kamu pasti akan jauh lebih baik dari sekarang.
Percayalah!”
Tiba-tiba suasana menjadi hening.
Mereka merenungi hasil UTS masing-masing. Ayu dan Nurma mengklarifikasi
mengenai nilai yang mereka peroleh pada bu Ajeng.
Ayu:
(Menggebrek meja dan menghampiri Ajeng)
Ajeng:
“Kamu itu kenapa? Dasar nggak sopan!”
Ayu:
“Bu salah saya itu dimana? Ulangan harian nggak pernah dibagikan, nggak pernah
dibahas. Tiba-tiba nilainya meluncur ke saya kok seperti ini? Mana hasil
ulangan kita Bu?”
Nurma:
“Betul itu. Saya nggak tahu Bu salah saya itu dimana? Trus kalau hasilnya
seperti ini gimana cara saya memberitahukan hasil ini ke orang tua? Padahal
saya sudah belajar dengan rajin”
Ajeng:
“Kok jadi kamu marah-marah ke saya? Kamu menyalahkan saya?”
Ayu:
“Ya bukan begitu Bu. Saya cuma nggak terima aja sama hasil UTS yang Anda
bagikan”
Ajeng:
“Ya itu salah kalian. Berarti usaha kalian belum seratus persen maksimal.
Paham? Coba saya cari dulu lembar ulangan kalian” (sibuk membuka tas)
Ajeng:
“Ternyata tidak saya bawa anak-anak. Toh sudah pada tahu nilainya. Saya permisi
dulu ada rapat.” (pergi sambil geleng-geleng kepala)
Ajeng:
“Dasar anak jaman sekarang!”
Setelah bu Ajeng meninggalkan ruang
kelas, mereka berempat masih berdiam diri ditempatnya.
Gysta:
“Kamu kenapa sih tadi pakek gitu segala?”
Ayu:
“Habisnya mau gimana lagi? Emang kenyataannya kan kayak gitu”
Nurma:
“Yaudah kita jadikan ini motivasi
kedepannya untuk lebih baik biar kita tambah rajin belajar”
Ussy:
“Sabar ini ujian”
Nurma:
“Udah yuk. Daripada pusing mending kita pulang aja. Istirahat”
Gysta:
“Iya lagipula udah bel pulang”
Ussy:
“Udahlah kita kasih hasilnya ke orang tua apa adanya. Kita harus jujur.”
Akhirnya mereka berempat
meninggalkan keas dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya