Selasa, 10 Maret 2015

Asal Mula Berdirinya Tulungagung


Dalam sejarah babad Tulungagung disebutkan bahwa nama Tulungagung tidaklah timbul dengan tiba-tiba. Telah banyak musim silih berganti berikut masa-masa yang dilampauinya, yang semuanya itu meninggalkan kenangan-kenangan yang tersendiri di dalam lembaran riwayat terjadinya Kota Tulungagung. Tulungagung berasal dari dua kata Tulung dan Agung. Kata Tulung mempunyai dua arti
Pertama : Tulung dalam bahasa Sanskerta artinya sumber air atau dalam bahasa Jawa dapat dikatakan Umbul.
Kedua : Tulung yang berarti pemberian, pertolongan atau bantuan.
Adapun "Agung" berarti besar.

Jadi lengkapnya Tulungagung mempunyai arti "Sumber air besar" atau "Pertolongan besar".

Menurut Mbah Wo, Juru Kunci Eyang Agung Tjokrokoesoemo, Wajak Kidul. Meskipun sumber air dan pertolongan itu berlainan artinya, namun di dalam sejarah Tulungagung keduanya tak dapat dipisahkan, karena mempunyai hubungan erat sekali dalam soal asal mula terbentuknya daerah maupun perkembangannya. Dahulu orang menyebutnya Kabupaten Ngrowo, ialah sesuai dengan keadaan daerahnya yang kesemuanya tidak jauh letaknya dari sungai. Misalnya : Gledug, Patjet, Waung, Tawing dll; Sebelum dijadikan Kabupaten daerah-daerah itu dikuasai oleh para Tumenggung. Dibawah perlindungan Kerajaan Mataram.

Mbah Wo menjelaskan dahulu daerah Ngrowo itu tidak seluas sekarang. Semenjak Katemenggungan diubah kedudukannya menjadi kabupaten, maka diperlukan adanya perluasan daerah. Tidak cukup hanya terdiri rawa-rawa saja, tetapi membutuhkan pula daratan untuk kemakmuran masyarakatnya.

Bantuan-bantuan dari kabupaten sekitarnya sangat dibutuhkan. Ini terjadi pada sekitar abad ke-19. Kabupaten Blitar menyumbang daerah Ngunut. Kabupaten Ponorogo menyumbang daerah pegunungan Trenggalek. Sedangkan Kabupaten Pacitan menyumbang daerah pantai selatan yaitu Ngrajun, Panggul dan Jombok. Dengan demikian Kabupaten Ngrowo dahulu daerahnya hingga Kabupaten Trenggalek. Bantuan berupa daerah tersebut merupakan 'pertolongan yang besar bagi pembentukan Kabupaten Ngrowo.

Sebelum dijadikannya kabupaten daerah-daerah tersebut dikuasai oleh para Tumenggung di bawah perlindungan kerajaan Mataram.

Bupati pertama hingga ke XI masih disebut Bupati Ngrowo. Baru pada tahun 1901 nama Ngrowo itu diganti dengan Tulungagung. Ketika itu yang menjadi bupatinya R. T. Partowidjojo. Beliau yang menyelesaikan perubahan nama tadi karena menjabat Bupati sejak tahun 1896 hingga tahun 1901. Demikianlah asal mula nama Tulungagung yang dahulu sering disebut Kota Banjir. Tulungagung mengandung makna "Berasal dari Sumber air yang besar” tetapi dengan usaha dan bantuan yang besar pula dapat memberi pertolongan yang besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yang baik ya