Synchronous Diaphragmatic Flutter (SDF), singultus, atau lebih sering dikenal sebagai cegukan adalah sebuah kondisi dimana terjadi kontraksi tiba-tiba pada diafragma. Diafragma sendiri merupakan sebuah otot yang penting dalam pernapasan kita dimana ia juga memisahkan rongga dada dengan rongga perut, sederhananya adalah memisahkan bagian dada dengan bagian perut dan berkontraksi saat kita bernapas.
Begitu terjadi, maka kontraksi yang terjadi ke diafragma ini akan diikuti dengan penutupan pita suara yang menyebabkan terjadinya suara "hic" sekitar 0.25 detik kemudian. Inilah yang kita kenal secara umum sebagai penanda suara cegukan. Uninya, ritme dari terjadinya cegukan ini sering secara relatif bersifat konstan.
Cegukan dapat terjadi karena banyak hal dan berbeda antara satu orang dengan orang yang lain dimana salah satu yang paling umum adalah karena kita makan atau minum terlalu banyak atau cepat. Selain hal ini, cegukan juga dapat terjadi karena perubahan temperatur, situasi emosional, rendahnya karbondioksida dalam darah atau juga karena gas beracun.
Walaupun terasa menjengkelkan atau sangatlah mengganggu, ketahuilah bahwa semua respon yang dialami tubuh kita merupakan proses biologis yang baik untuk diri kita sendiri, termasuk di dalamnya adalah cegukan ini. Dengan adanya cegukan maka tubuh kita memberitahukan bahwa ada kemungkinan bahwa kita makan atau minum terlalu banyak, selain itu cegukan juga berguna untuk mencegah kemungkinan tersedak.
Pada umumnya, cegukan yang kita alami akan hilang seiring berjalannya waktu dan dalam rentang yang relatif singkat. Akan tetapi jika Anda benar-benar merasa hal ini sangatlah menjengkelkan maka Anda dapat mencoba beberapa cara berikut ini untuk mengatasinya jika Anda sedang mengalami cegukan.
- Cara paling sederhana adalah minum air (lebih baik lagi kalau air itu air dingin atau air hangat) secara perlahan-lahan dengan tujuan membuat Anda berhenti bernapas selama beberapa saat
- Letakkan satu sendok gula di bawah lidah Anda dan telanlah begitu gula tersebut sudah cair
- Tarik napas dan tahan napas Anda sekitar 10 detik, kemudian keluarkan perlahan-lahan. Lakukan berulang selama 3 atau 4 kali dan lakukan lagi sekitar 20 menit kemudian.
- Bernapas ke kantong kertas (tapi bukan menyelubungi seluruh kepala Anda di dalam kantong)
- Peluk lutut Anda selama beberapa menit dengan mengarahkannya ke dada Anda
Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita tahu bahwa cegukan terjadi karena diafragma kita sedang berkontraksi atau kejang. Maka yang terpenting adalah membuatnya lebih relaks atau santi.
Walaupun biasanya cegukan hanya terjadi dalam rentang waktu yang relatif singkat namun tidak menutup kemungkinan cegukan tersebut dapat terjadi dalam jangka panjang. Hal ini terkait dengan kondisi medis seperti insomnia, depresi, kelainan diafragma atau juga saraf tulang belakang.
Gambar di atas hanylah ilustrasi, bukan Charles Osborne
Berdasarkan Buku Rekor Dunia Guinness, rekor terlama untuk seseorang mengalami cegukan dipegang oleh Charles Osborne (1892-1991), Iowa, USA. Ia mengalami cegukan selama 68 tahun dari tahun 1922 hingga tahun 1990.
Hal ini terjadi pada saat ia ingin menyembelih seekor babi jantan seberat 300 pound atau sekitar 136 kg, namun tiba-tiba hewan itu menimpa dirinya. Itulah yang memulai cegukan terpanjang dalam hidupnya dimana ia akan mengeluarkan suara cegukan setiap 10 detik selama 68 tahun. Para peneliti mengasumsikan bahwa pembuluh darah pada otaknya tertarik.
Walaupun terlah menjalani berbagai operasi untuk menyembuhkan cegukannya ini, semua operasi tersebut gagal. Osborne meninggal pada 1 Mei 1991 karena kompilasi lambung atau maag. Cegukannya berhenti 1 tahun sebelumnya pada 1990.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya