Kalimat utama adalah kalimat yang cangkupannya paling luas
dalam suatu paragraf. Dengan kata lain, kalimat utama adalah kalimat yang berisi gagasan utama. Kalimat penjelas adalah
kalimat yang memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat
utama. Dengan kata lain, kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan penjelas.
Kalimat utama bisa terletak di awal
paragraf, di akhir paragraf, di awal dan akhir paragraf, atau di awal sampai
akhir paragraf. Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf disebut paragraf deduktif. Paragraf yang
kalimat utamanya berada di akhir paragraf disebut paragraf
induktif. Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal dan akhir
paragraf disebut paragraf campuran. Paragraf yang
kalimat utamanya berada di awal sampai akhir paragraf sebenarnya tidak
mempunyai istilah khusus, namun biasanya kalimat utama akan berada di awal
sampai akhir paragraf jika paragraf tersebut berupa narasi atau deskripsi. Paragraf
narasi adalah paragraf
yang berisi cerita. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan
sesuatu sehingga pembaca seolah-olah dapat ikut menyaksikan sesuatu yang
digambarkan itu.
Contoh:
(1) Rumah temanku sungguh tampak mewah mengagumkan. (2)
Dinding-dinding rumah bagian dalam dihiasi permata. (3) Lantainya terbuat dari
marmer. (4) Pintu-pintu kamar terbuat dari emas. (5) Meja kursi terbuat dari
bahan alumunium dan monel.
Perhatikanlah kalimat-kalimat yang ada
dalam contoh paragraf di atas! Ketika kita membaca kalimat 1, kita tentu masih
bertanya-tanya, “Seperti apa kemewahan rumahnya? Mengapa rumahnya tampak mewah
mengagumkan?” Nah, ternyata pertanyaan-pertanyaan itu terjawab oleh kalimat
2, 3, 4, dan 5. Maka dari itu, kalimat 2, 3, 4, dan 5 itu disebut kalimat penjelas karena berfungsi untuk mendukung atau memperjelas kalimat 1, sedangkan kalimat 1 disebut kalimat utama. Karena kalimat utama berada di awal
paragraf, paragraf tersebut disebut paragraf
deduktif.
Contoh:
(1) Selama Mei 2010 ini Aremania mengumpulkan
dana sumbangan. (2) Dana yang terkumpul itu dibelikan beragam bahan kebutuhan
hidup, seperti beras, gula, teh, kopi, mie instan, dan lain-lain. (3) Setelah
itu, bahan-bahan tersebut mereka bagi-bagikan ke berbagai panti asuhan. (4) Hal
itu membuktikan, Aremania adalah suporter yang memiliki kepedulian sosial.
Ketika membaca paragraf di atas,
tentunya kita akan membaca kalimat 1 lebih dulu, kemudian kalimat 2, dan
seterusnya. Ketika membaca kalimat 1, kita tidak akan bertanya-tanya karena
isinya memang sudah jelas. Tidak ada hal yang bisa membuat kita bertanya-tanya
dalam kalimat 1. Setelah itu, kita akan langsung membaca kalimat 2 dan kalimat
3. Ternyata, kalimat 1, 2, dan 3 itu hanya bercerita tentang kegiatan yang
dilakukan oleh Aremania. Ketika membaca kalimat 4, kita akan langsung sadar,
ternyata kalimat 1, 2, dan 3 itu hanya digunakan sebagai bukti dan pendukung
agar kita bisa menerima isi kalimat 4. Tampak sekali bahwa kalimat 4 itu merupakan pernyataan
umum/global/general yang mencakup isi kalimat 1, 2, dan 3. Dengan kata lain,
kalimat 4 itu merupakan pernyataan yang menyimpulkan isi kalimat 1, 2, dan 3.
Maka dari itu, kalimat 4 disebut kalimat utama, sedangkan kalimat 1, 2,
dan 3 disebut kalimat penjelas. Karena kalimat utama berada di akhir
paragraf, paragraf tersebut disebut paragraf
induktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya