Darah
dalam urine disebut hematuria. Jika darah tersebut dapat dilihat dengan mata
telanjang, disebut gross hematuria. Sedangkan jika darah hanya dapat dilihat
dibawah mikroskop disebut hematuria mikrokopik.
Jika
timbul hematuria, berarti telah terjadi kebocoran pembuluh darah dalam sistim
saluran kemih, mungkin di ginjal, perlvis ginjal, ureter, kandung kencing, atau
uretra.
PENYEBAB HEMATURIA
- Infeksi saluran
kencing
- Infeksi ginjal
(Pielonefritis)
- Glomerulonefritis
- Batu ginjal atau
batu buli-buli
- Pembesaran prostat
- Kanker ginjal atau
prostat
- Gangguan bawaan
seperti anemia sel sabit, sindrom Alport
- Cedera ginjal
- Obat-obatan :
aspirin, penisilin, warfarin, heparin, siklofosfamid.
- Olahraga berat
PENGOBATAN
Tidak
ada pengobatan spesifik untuk hematuria. Pengobatannya tergantung pada
penyebabnya :
- Infeksi saluran
kemih, biasanya diatasi dengan antibiotik.
- Batu ginjal, dengan
banyak minum. Jika batu tetap tidak keluar, dapat dilakukan ESWL atau pembedahan.
- Pembesaran prostat,
diatasi dengan obat-obatan atau pembedahan.
- Kanker, dilakukan
pembedahan, untuk mengangkat jaringan kanker, atau kemoterapi.
Faktor
risiko untuk hematuria adalah orang berusia 40 tahun atau lebih, merokok,
pekerjaan yang sering membuatnya terpapar bahan kimia, mengkonsumsi obat
tertentu atau pernah melakukan iradiasi tulang panggul.
TIPE HEMATURIA
Ada 3
tipe hematuria, yaitu :
1.
Initial hematuria, jika
darah yang keluar saat awal kencing.
2.
Terminal hematuria, jika
darah yang keluar saat akhir kencing. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
adanya tekanan pada akhir kencing yang membuat pembuluh darah kecil melebar.
3.
Total hematuria, jika
darah keluar dari awal hingga akhir kencing. Hal ini kemungkinan akibat darah
sudah berkumpul dari salah satu organ seperti ureter atau ginjal.
Keluhan
memegang peranan penting untuk menentukan ke arah mana pemeriksaan selanjutnya,
seperti kapan terjadi hematuria, bagaimana nyerinya dan daerah mana yang terasa
nyeri apakah di pinggang, perut bawah atau perut bagian tengah.
Untuk
mendiagnosis hematuria biasanya dilakukan tes urin dengan menggunakan dipstick,
jika hasilnya positif terdapat darah maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
dengan mikroskop, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan cytology urine dan
pemeriksaan fisik.
Jika
dalam analisis urine ditemui adanya protein, nitrit atau leukosit, maka
kemungkinan terjadi infeksi pada saluran urine (urine tract infection / UTI)
yang bisa disebabkan oleh bakteri ataupun virus.
Hematuria bisa menjadi indikasi adanya gangguan yang
serius pada tubuh dan biasanya terjadi tanpa adanya gejala yang muncul sehingga
sering diabaikan. Selain itu, mengonsumsi air putih yang banyak sehingga warna
urinenya lebih jernih tidak bisa menyembuhkan hematuria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya