Glomerulonefritis adalah peradangan
pada glomerulus, yaitu organ kecil di ginjal yang berfungsi sebagai penyaring.
Glomerulus berfungsi membuang kelebihan cairan, elektrolit dan limbah dari
aliran darah dan meneruskannya ke dalam urin.
Glomerulonefritis dapat menyerang
secara mendadak dan menyebabkan peradangan kronis secara bertahap.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh
banyak hal. Jika yang terjadi hanya glomerulonefritis saja, maka disebut
sebagai glomerulonefritis primer. Jika penyakit lain seperti Lupus atau
Diabetes adalah penyebabnya, maka disebut glomerulonefritis sekunder. Jika
parah atau berkepanjangan, radang akibat glomerulonefritis dapat merusak ginjal.
GEJALA
Tanda dan gejala glomerulonefritis
tergantung pada bentuk dan penyebabnya. Tanda dan gejalanya termasuk:
1) Urine berwarna pink atau berwarna
seperti cola akibat sel darah merah masuk dalam urin (hematuria)
2) Urine berbusa karena kelebihan
protein (proteinuria)
3) Tekanan darah tinggi (hipertensi)
4) Pembengkakan di wajah, tangan, kaki
dan perut
5) Kelelahan akibat anemia atau gagal
ginjal
PENYEBAB
Berbagai
penyakit dapat menyebabkan glomerulonefritis, mulai dari infeksi hingga
penyakit yang mempengaruhi seluruh tubuh Terkadang penyebabnya tidak diketahui.
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan Glomerulonefritis adalah:
1.
Infeksi
Glomerulonefritis Post-streptokokus.
Glomerulonefritis dapat muncul satu atau dua minggu setelah sembuh dari infeksi
tenggorokan atau infeksi kulit. Kelebihan produksi antibodi yang dirangsang
oleh infeksi akhirnya menetap di glomerulus dan menyebabkan peradangan.
Gejalanya meliputi pembengkakan,
pengeluaran urin sedikit, dan masuknya darah dalam urin. Anak-anak lebih
mungkin untuk terserang glomerulonefritis post-streptokokus daripada orang
dewasa, namun mereka juga lebih cepat pulih.
Bakteri endokarditis. Bakteri ini
bisa menyebar melalui aliran darah dan menetap di dalam hati, menyebabkan
infeksi pada katup jantung. Orang yang berisiko besar terserang penyakit ini
adalah orang-orang yang memiliki cacat jantung. Bakteri endokarditis berkaitan
dengan penyakit glomerulus, tetapi hubungan yang jelas antara keduanya masih
belum ditemukan.
Infeksi virus. Virus yang dapat
memicu glomerulonefritis adalah infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan
virus penyebab hepatitis B dan hepatitis C
2.
Penyakit
Sistem Kekebalan Tubuh
Penyakit sistem kekebalan tubuh yang
dapat menyebabkan Glomerulonefritis adalah:
- Lupus
Lupus yang kronis dapat menyebabkan
peradangan pada banyak bagian tubuh, termasuk kulit, persendian, ginjal, sel
darah, jantung dan paru-paru.
- Sindrom Goodpasture
Adalah gangguan imunologi pada
paru-paru yang jarang dijumpai. Sindrom Goodpasture menyebabkan perdarahan pada
paru-paru dan glomerulonefritis.
- Nefropati IgA
Ditandai dengan masuknya darah dalam
urine secara berulang-ulang. Penyakit glomerulus primer ini disebabkan oleh
penumpukan imunoglobulin A (IgA) dalam glomerulus. Nefropati IgA dapat muncul
selama bertahun-tahun tanpa menampakkan gejala. Kelainan ini tampaknya lebih
sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
- Vaskulitis
Adalah gangguan yang ditandai oleh
kerusakan pembuluh darah karena peradangan, pembuluh darah arteri maupun vena.
Jenis-jenis vaskulitis yang menyebabkan Glomerulonefritis antara lain:
1) Polyarteritis
Vaskulitis yang menyerang pembuluh
darah kecil dan menengah di beberapa bagian tubuh seperti, ginjal, hati, dan
usus.
2) Granulomatosis Wegener
Vaskulitis yang menyerang pembuluh
darah kecil dan menengah pada paru-paru, saluran udara bagian, atas dan ginjal.
Kondisi
yang cenderung menyebabkan luka pada glomerulus
1. Tekanan darah tinggi
Kerusakan ginjal dan kemampuannya
dalam melakukan fungsi normal dapat berkurang akibat tekanan darah tinggi.
Sebaliknya, glomerulonefritis juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi karena
mengurangi fungsi ginjal.
2. Penyakit diabetes ginjal
Penyakit diabetes ginjal dapat
mempengaruhi penderita diabetes. Nefropati diabetes biasanya memakan waktu
bertahun-tahun untuk bisa muncul. Pengaturan kadar gula darah dan tekanan darah
dapat mencegah atau memperlambat kerusakan ginjal.
3. Focal segmental glomerulosclerosis
Ditandai dengan jaringan luka yang
tersebar dari beberapa glomerulus, kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit
lain atau tanpa alasan yang diketahui.
Glomerulonefritis kronis terkadang
muncul setelah serangan glomerulonefritis akut. Beberapa pasien bahkan tidak
memiliki riwayat penyakit ginjal, sehingga tanda awal glomerulonefritis kronis
adalah gagal ginjal kronis.
PERAWATAN
DAN OBAT – OBATAN
Hasil
pengobatan glomerulonefritis tergantung pada bentuk akut atau kronisnya
penyakit, penyebab yang mendasari, serta jenis dan tingkat keparahan gejala.
Beberapa kasus glomerulonefritis akut cenderung sembuh dengan sendrinya dan
tidak memerlukan pengobatan khusus. Maka tujuan pengobatan adalah untuk
melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut.
Pengobatan
tekanan darah tinggi
Menjaga
tekanan darah di bawah kontrol adalah kunci untuk melindungi ginjal. Untuk
mengontrol tekanan darah tinggi dan memperlambat penurunan fungsi ginjal,
dokter akan meresepkan beberapa obat, antara lain:
1. Diuretik
2. Angiotensin-converting enzyme (ACE)
inhibitor
3. Angiotensin II reseptor agonis
PENGOBATAN
UNTUK PENYEBAB YANG MENDASARI
Jika
ada penyebab yang mendasari peradangan ginjal, dokter akan meresepkan obat lain
untuk mengobati masalahnya di samping pengobatan untuk mengontrol hipertensi:
1. Radang atau infeksi bakteri lainnya.
Dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai.
2. Lupus atau vaskulitis. Dokter sering
meresepkan kortikosteroid dan obat penekan sistem kekebalan untuk mengendalikan
peradangan.
3. Nefropati IgA. Suplemen minyak ikan
dan beberapa obat penekan kekebalan telah berhasil membantu beberapa pasien
nefropati IgA.
4. Sindrom Goodpasture. Plasmapheresis
kadang-kadang digunakan untuk mengobati penderita sindrom Goodpasture.
Plasmapheresis adalah proses mekanis yang menghilangkan antibodi dari darah
dengan beberapa plasma darah keluar dari darah dan menggantinya dengan cairan
lain atau plasma donor.
TERAPI
UNTUK GAGAL GINJAL
Untuk
glomerulonefritis akut dan gagal ginjal akut, dialisis dapat membantu
mengurangi kelebihan cairan dan mengontrol tekanan darah tinggi. Dialisis
adalah proses menghilangkan limbah dan kelebihan air dari darah, dan digunakan
untuk menggantikan fungsi ginjal pada penderita gagal ginjal.
Terapi jangka panjang yang diberikan untuk gagal ginjal stadium akhir adalah dialisis ginjal dan transplantasi ginjal. Ketika transplantasi tidak memungkinkan, dialisis menjadi satu-satunya pilihan.
Terapi jangka panjang yang diberikan untuk gagal ginjal stadium akhir adalah dialisis ginjal dan transplantasi ginjal. Ketika transplantasi tidak memungkinkan, dialisis menjadi satu-satunya pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya