PENGERTIAN
Gagal ginjal
kronik (GGK) adalah kemunduran fungsi ginjal ireversebel yang terjadi beberapa
bulan atau tahun. Penyakit ginjal terminal (end stage renal desease,
ESRD) merupakan kelanjutan dari GGK yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk
mempertahankan keseimbangan substansi tubuh (akumulasi cairan dan produk sisa)
dengan menggunakan penanganan konservatif. ESRD terjadi bila fungsi ginjal yang
masih tersisa kurang dari 10% (Betz &Sowden 2004).
FAKTOR
PENYEBAB
Penyebab GGK
meliputi berbagai faktor yang kongenital, termasuk (1) penyakit glumerular
(misalnya pielonefritis, glumerulonefritis, glumerulopati, (2) uropati
obstruktif (misalnya refluks vesikouretral), (3) hipoplasia atau displasia
ginjal, (4) gangguan ginjal yang diturunkan (misalnya penyakit ginjal
polikistik, sindrom nefrotik kongenital, sindrom Alport), (5) neuropati
vaskular (misalnya sindrom uremik-hemolitik, trombosis renal), dan (6)
kerusakan atau kehilangan ginjal (misalnya trauma ginjal berat, tumor Wilms).
Walaupun penyakit ginjal akibat diabetes melitus dan /atau tekanan darah tinggi
secara relatif merupakan penyebab ESRD tersering pada orang dewasa, gangguan
ini biasanya tidak terlihat pada anak-anak (Betz&Sowden 2004).
GEJALA
Pada gagal ginjal
kronik, gangguan fungsi ginjal seringkali sudah disertai gejala yang nyata
dalam aktivitas sehari-hari. Penderita mulai menunjukkan gejala anemia (Djauzi
2009). Menurut Nico A. Lumenta gejala lain pada gagal ginjal kronik
adalah kondisi tubuh lemas, nafsu makan menurun, mual, pucat, kencing sedikit,
dan sesak napas.
PEMERIKSAAN
Menurut Syamsir
Alam dan Iwan Hadibroto (2007), pada pasien yang terdiagnosa gagal ginjal, akan
dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui apakah penderita terkena gagal
ginjal akut atau gagal ginjal kronik. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang
dilakukan :
1.
Pemeriksaaan
fisik dan riwayat kesehatan keluarga
Pada
orang yang didiagnosa terkena gagal ginjal, dokter akan melakukan pemeriksaaan
fisik. Dokter juga akan menanyakan apakan ada dari keluarga yang mengalami
penyakit yang berhubungan dengan gangguan ginjal, misalnya batu ginjal dan
hipertensi, yang dapat membawa gen penyakit turunan yang dicurigai.
2.
Pada
penderita gagal ginjal kronik, adanya protein di dalam urine, dapat menjadi
indikasi kuat gagal ginjal.
3.
Pemeriksaan
darah dan elektrolit
Penderita
gagal ginjal kronik akan mengalami penurunan kadar hemoglobin dari kadar normal
(12-18 g/dL). Kadar hematokrit, leukosit dan sistem pembekuan darah juga
diperiksa. Setelah itu dilakukan pemeriksaan zat kimia dalam darah dari serum
elektrolit (kalium, natrium, kalsium, fosfor, dan klorida), ureum kreatinin,
albumin total protein, dan asam urat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik ya